Suara-ntt.com, Kupang-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengapresiasi program 1.000 desa ternak sapi di Kabupaten Ngada. Program dari pemerintah pusat ini diluncurkan pada bulan Oktober 2020 lalu.
“Saya dapat informasi bahwa di tahun 2020 ini ada lima provinsi di Indonesia yang mendapatkan program itu dari pemerintah pusat. Dan salah satunya Provinsi NTT.
Dan terkait dengan bantuan 1.000 desa sapi dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian untuk NTT, saya kira program ini perlu diapresiasi karena bantuan itu bersinergi dengan program dan usaha-usaha peternakan di NTT,” kata Ketua Komisi II DPRD Provinsi NTT, Kasimirus Kolo kepada media ini di Gedung DPRD Provinsi NTT, Senin (23/11/2020).
Kasimirus mengatakan, langkah Pemerintah Provinsi NTT dalam hal ini Gubernur dan Waki Gubernur dalam masa kepemimpinan lima tahun ini bercita-cita untuk mewujudkan NTT sebagai provinsi ternak.
Selain potensi ternak ada juga potensi-potensi lain. Tentu semua pihak memiliki spirit yang sama agar ke depan NTT dikembangkan menjadi daerah penghasil ternak yang bisa mensupplay kebutuhan daging maupun ternak untuk daerah lain.
“Tentu mimpi dan cita-cita ini bisa terwujud dan kesejahteraan masyarakat terutama para petani peternak bisa meningkat. Selain itu pendapatan asli daerah (PAD) juga akan meningkat”.
“Ini sebuah harapan besar yang bukan sekedar utopis tetapi berdasarkan potensi yang dimiliki oleh NTT. Dalam rangka mewujudkan harapan agar NTT menjadi daerah peternakan maka tentu perlu ada intervensi-intervensi baik dari APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota maupun ada intervensi dari pemerintah pusat,”ungkapnya.
Dikatakan, di tahun 2020 ini, NTT mendapat bantuan ternak sapi sebanyak 1.000 ekor. Ini juga tentu berkat dukungan dari ibu Yulie Trisno Laiskodat sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan NTT Satu. Dan ini adalah sebuah karya nyata dan perjuangan dari anggota DPR RI asal NTT yang turut mewujudkan NTT sebagai daerah penghasil ternak sapi.
“Dan kita anggota DPRD Provinsi NTT memberi apresiasi kepada semua pihak yang telah berupaya mendatangkan bantuan itu ke NTT khususnya di Kabupaten Ngada.
Ini adalah sebuah pilot project tentu pemerintah dan masyarakat NTT bersyukur atas program ini,”ujar Politisi Partai NasDem ini .
Secara pribadi dan sebagai Ketua Komisi II DPRD Provinsi NTT yang membidangi peternakan tentunya mengharapkan agar Pemerintah Provinsi bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Ngada yang mendapat bantuan 1.000 ekor sapi sekaligus sebagai daerah atau lokasi pertama di NTT agar bisa bekerja bersama-sama untuk tidak hanya program ini apa adanya tetapi bekerja sama-sama untuk mengembangkan peternakan NTT.
“Bagi saya bantuan 1.000 ekor sapi itu sebagai stimulus untuk mendorong peternakan di NTT. Oleh karena itu menurut saya dan Komisi II DPRD Provinsi NTT untuk kita meminta agar supaya pilot project ini perlu dikembangkan dengan baik sehingga nanti ke depan tentu pemerintah pusat akan menambah lagi alokasi anggaran atau bantuan ternak untuk NTT.
Tentu ini sangat tergantung prestasi dari pemerintah provinsi, kabupaten termasuk masyarakat bagaimana memanfaatkan bantuan itu untuk bisa melipatgandakan ternak sapi dari 1.000 ekor menjadi 2.000 ekor dan seterusnya. Dan ini harus dilakukan,”jelasnya.
Dia juga meminta pemerintah provinsi dalam hal ini Dinas Peternakan untuk melakukan pendampingan dalam menyukseskan program tersebut maka perlu membutuhkan beberapa hal antara lain; persiapan kelembagaannya apakah melalui koperasi atau kelompok tani atau ternak tetapi kelembagaan itu harus disiapkan dengan baik. Karena ini menyangkut manajemen. Sapi yang diberikan cukup banyak sehingga dibutuhkan manajamen yang baik agar bantuan itu dapat berkembang dengan baik. Kemudian sarana prasarana seperti kandang, pakan atau hijauan ternak.
“Saya kira kelompok masyarakat lima desa di Kabupaten Ngada yang mendapat program ini untuk menanam pakan ternak seperti lantoro teramba dan lain sebagainya. Jangan sampai ternak sudah ada masyarakat tidak siap soal pakan ternak dan air. Kemudian dinas teknis juga harus membantu upaya jangan sampai ada penyakit yang menyerang ternak sapi yang ada. Dengan demikian kita minta Dinas Peternakan Provinsi NTT untuk melakukan pendampingan sekaligus berkolaborasi dengan Dinas Peternakan Kabupaten/Kota melakukan upaya pencegahan,”bebernya.
Lebih lanjut kata dia, program 1.000 desa ternak akan berkelanjutan dan diharapkan agar seluruh kabupaten/kota di NTT untuk mendapatkan bantuan itu. Dan pemerintah pusat bisa melanjutkan program itu di NTT maka pengelola 1.000 desa ternak di Ngada betul-betul memberikan hasil. Dan itu akan menjadi dasar untuk pemerintah pusat melanjutkan program itu kabupaten-kabupaten yang memiliki potensi untuk pengembangan ternak. (Hiro Tuames)