DPRD NTT Bahas Peningkatan Populasi Ternak dan Kesejahteraan Peternak

oleh -221 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Ketua Komisi II DPRD Provinsi NTT, Jan Piter Windy, menyampaikan hasil audiensi dengan Himpunan Pengusaha Peternak Sapi dan Kerbau (HP2SK) NTT serta rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Peternakan Provinsi NTT.

Pertemuan tersebut membahas berbagai isu strategis terkait populasi ternak besar, penurunan kuota ternak, dan persiapan menghadapi kebutuhan Idul Adha.

Dalam pertemuan itu, pemerintah dan para pemangku kepentingan sepakat untuk mendorong pengembangan sektor peternakan di NTT. Provinsi ini tercatat sebagai salah satu penghasil ternak terbesar di Indonesia, peringkat kelima secara nasional. Namun, tantangan seperti penurunan populasi ternak menjadi perhatian utama.

“Kita perlu mendorong pemerintah untuk membackup para peternak agar lebih maju dan memastikan NTT tetap menjadi provinsi ternak yang unggul. Ini harus dilakukan tanpa mengabaikan kesejahteraan para peternak,” ujar Jan Piter kepada wartawan usai audiensi pada Selasa (21/1/25).

Langkah Pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku

Jan Piter juga menyoroti langkah preventif dalam menghadapi potensi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Ia menegaskan, saat ini NTT berada di zona hijau, dan langkah-langkah pembatasan pengiriman ternak hidup ke provinsi ini terus dilakukan untuk menjaga kondisi tersebut.

“Ada kebijakan khusus, misalnya sapi hidup tidak boleh masuk ke NTT. Hal ini bertujuan mencegah penyebaran PMK di wilayah kita,” jelasnya.

Komitmen Pemerintah dan Dukungan HP2SK

Dalam kesempatan itu, Jan Piter mengapresiasi kerja sama pemerintah provinsi di bawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT Terpilih, Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma yang terus berupaya meningkatkan populasi ternak di NTT.

Ia juga berharap HP2SK dapat berperan aktif dalam mendukung kebijakan dan pengembangan peternakan di provinsi ini.

Ketua HP2SK NTT, Tono Sufari Sutami, bersama pengurus dan anggota turut hadir dalam pertemuan tersebut. Kehadiran mereka mencerminkan semangat kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha untuk mengembangkan sektor peternakan NTT sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak.

“Kita optimis dengan sinergi yang baik, NTT tidak hanya mampu mempertahankan posisinya sebagai salah satu lumbung ternak nasional, tetapi juga memastikan kesejahteraan para peternak semakin meningkat,” tutup Jan Piter. ***