Site icon Suara NTT

DPRD NTT Dorong Pemerintah Percepat Realisasi Anggaran

Suara-ntt.com, Kupang-Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi NTT, Emilia Nomleni mendorong pemerintah untuk mempercepat realisasi anggaran agar bisa mencapai target sesuai perencanaannya, tidak hanya di belanja namun juga pada pendapatan.

“Tentu kita memaklumi betul kondisi sekarang, ditengah pandemi covid-19. Tapi itu juga tidak boleh menjadi sebuah alasan untuk keterlambatan itu, karena ada banyak capaian-capaian yang harusnya bisa dikerjakan,” kata Emilia usai rapat badan anggaran dengan pemerintah Provinsi NTT, Selasa (15/9/2020).

Emilia mengatakan, dengan sisa waktu tiga bulan ini, semua perangkat daerah (PD) harus bekerja keras untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

“Kita DPRD memiliki semangat yang sama untuk mendorong terwujudnya  kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, kita sebagai dewan mengingatkan pemerintah untuk memaksimalkan capaian kinerja mengingat waktu yang tersisa kurang lebih empat bulan, segingga berbagai program dan kegiatan yang telah dirancang dan ditetapkan dapat terselesaikan untuk kesejahtean masyarakat,”ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris daerah (Sekda) NTT, Benediktus Polo Maing mengatakan, realisasi anggaran pemerintah Provinsi NTT di bulan September 2020 sudah mencapai 62 persen.

Dikatakan, Pemprov sangat optimis realisasi akan terserap maksimal di akhir tahun anggaran. Keterlambatan realisasi anggaran itu dikarenakan dampak pandemi covid-19.

Dia mengaku optimis akan terserap maksimal di sisa waktu empat bulan mendatang.

“Kita berharap dalam empat bulan mendatang bisa terealisasi semuanya, semua peogres belanja dan pekerjaan sedang dipercepat, dan sekarang berjalan signifikan,” kata Polo Maing.

Diakui, keterlambatan penyerapan anggaran itu disebabkan karena pandemi covid-19, dimana semua anggaran di berhentikan sementara karena dilakukan refocusing dan realokasi anggaran penanganan covid-19.

Dijelaskan, anggaran itu tidak bergerak selama dua bulan. Barulah berjalan setelah dilakukan refocusing dan realokasi anggaran untuk penanganan covid-19. Dengan diberlakukan masa new normal bulan Juni 2020 dan anggaran itu mulai bergerak normal pada bulan Agustus 2020.

“Setelah direfocusing itu baru semua kembali berjalan. Pekerjaan-pekerjaan yang paling besar itu, biasanya yang sifatnya tender tapi sekarang semuanya sudah berjalan, hanya terakhir dari dana Pinjaman di PT SMI,”ungkapnya.

Pinjaman dari PT SMI itu, kata Polo maing dipastikan tidak akan diselesaikan dalam tahun ini, karena menggunakan mekanisme tahun jamak (multiyears) dan baru akan dijalankan di tahun depan. Sehingga skenario pemerintah pada dua tahap, 50 persen pengerjannnya diselesaikan dalam tahun ini dan 50 persen di tahun 2021 mendatang. (Hiro Tuames).

 

Exit mobile version