Suara-ntt.com, Kupang-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Nelson Obet Matara, mengkritik keras pemadaman listrik yang dilakukan oleh PLN di wilayah NTT.
Menurutnya, pemadaman listrik yang terjadi saat ini tidak terjadwal dengan baik dan seringkali berbeda antara pengumuman yang dikeluarkan dengan daerah yang terdampak.
“Durasi pemadaman yang mencapai enam hingga delapan jam membuat rakyat menjadi korban dan mengalami kerugian besar. Banyak masyarakat yang memiliki home industry dan usaha kecil yang terdampak, sehingga menghambat perekonomian mereka,” tegas Nelson dalam keterangannya kepada wartawan pada Senin, 13 Januari 2025.
Nelson menambahkan bahwa pemadaman yang berlarut-larut ini tidak hanya merugikan pelaku usaha, tetapi juga mengganggu aktivitas belajar anak-anak di rumah.
“Saat ini pemerintah sedang berupaya meningkatkan kesejahteraan rakyat, tetapi PLN justru memadamkan listrik terlalu lama. PLN boleh mematikan listrik, tetapi jangan lebih dari satu jam dalam sehari,” lanjutnya.
Ia juga menyoroti dampak kerusakan barang elektronik dan fasilitas publik akibat pemadaman yang berkepanjangan ini.
Sebagai langkah tindak lanjut, Nelson menegaskan bahwa pihak DPRD NTT akan mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak PLN guna mencari solusi terbaik atas permasalahan ini.
“Kami akan memanggil pihak PLN untuk membahas solusi konkret agar pemadaman yang merugikan rakyat ini dapat diatasi dengan bijak,” pungkasnya. ***