Site icon Suara NTT

Dua Anak Disabilitas Asal NTT Unjuk Kebolehan Menenun di Ajang W20

Suara-ntt.com, Kupang-Dalam pagelaran pameran W20 di Danau Toba, Sumatera Utara dua (2) anak disabilitas asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) unjuk kebolehan dan mampu mendemonstrasikan cara menenun kain.

Pameran tersebut diselenggarakan oleh Yayasan Wanita Tangguh Indonesia (WTI) dan difasilitasi oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Nusa Tenggara Timur berhasil mempresentasikan kain tenun asal NTT.

Program Director Yayasan Perempuan Tangguh Indonesia (WTI), Dede Radinal menyampaikan apresiasi terhadap Dekranasda yang telah merekomemdasikan 4 orang diantaranya 2 ibu dan 2 anak disabilitas untuk menunjukan cara menenun sehingga menghasilkan kain yang berkualitas.
“Karena perempuan dan anak menjadi perhatian kami terkait dengan juga dengan pemberdayaan,” ungkapnya melalui wawancara via daring pada Jumat, 22 Juli 2022 malam.

Selain itu, dia mengakui dan mengapresiasi kemampuan 2 anak disabilitas yang pada giat pameran tersebut dan mampu memukau pengunjung. Walupun dengan keterbatasan yang dimiliki namun mereka mampu menunjukan hasil tenunan yang diakui bagus oleh peserta lainnya.

Dirinya berharap hal ini bisa menjadi prioritas bagi Pemerintah di mana pun, agar bisa memperhatikan anak-anak yang berkebutuhan khusus, serta seluruh perempuan yang ada di desa-desa.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Provinsi NTT, Julie Sutrisno Laiskodat mengatakan, dua anak disabilitas dipilih untuk mempresentasikan tenun di Sumut, karena mereka memang memiliki kemampuan.

Dikatakan, dirinya sudah bertemu dengan mereka sebelum giat tersebut berlangsung dan menyaksikan 2 anak ini menenun dan menghasilkan kain yang sangat berkualitas.

“Oleh karena itu, saya minta Dinas P dan K harus memfasilitasi mereka untuk melanjutkan pendidikan. Kemudian Dekranasda terus mendukung dengan memberikan ruang bagi mereka,” ungkapnya.

Julie pun menyebutkan, dari kemampuan anak-anak tersebut yang berasal dari SLB Oelamasi Kabupaten Kupang ini membuktikan bahwa di NTT, perempuan dan anak sangat erat hubungannya, tak hanya sekedar orang tua dan anak namun memiliki peran dalam membantu perekonomian di rumah tangga.

Dalam kesempatan Linda salah satu anak disabilitas mengucap terima kasih kepada Bunda Julie yang telah mempercayakan dan mengirim mereka guna mengikuti event internasional .

“Terima kasih bunda karena sudah memberi kesempatan kepada kami untuk mengikuti pameran ini. Saya bercita cita mau kuliah di bidang tenun,”ungkapnya. (Hiro Tuames).

Exit mobile version