Suara-ntt.com, Kupang-Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyediakan e-commerce (perdagangan elektronik) untuk mendukung penyebaran, penjualan, pembelian, serta pemasaran barang dan atau jasa produk-produk lokal Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) yang mengandalkan sistem elektronik seperti internet, televisi dan atau jaringan komputer lainnya.
Peluncuran sistem perdagangan elektronik atau e-commerce yang disediakan oleh Dekranasda Provinsi NTT merupakan salah satu bentuk perhatian penuh terhadap keberlangsungan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) ditengah persaingan perdagangan secara online.
Ketua Dekranasda Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Yulie Sutrisno Laiskodat mengatakan, dirinya bermimpi untuk memiliki aplikasi E-Commerce sebagai sarana pemasaran produk UMKM sudah terencana sejak tahun 2019 lalu. Namun mimpi tersebut baru terwujud dan diluncurkan pada hari Kamis, 17 Juni 2021.
Menurut Bunda Julie, selama masa pandemi COVID-19 membuat Dekranasda NTT tidak berdiam diri, akan tetapi terus berinovasi menemukan berbagai strategi untuk membantu UMKM tetap tumbuh dan berkembang. Tidak saja mengembangkan usaha produk lokal mereka tetapi membantu system pemasaran secara online melalui aplikasi e-commerce atau perdagangan elektronik, untuk mendukung penyebaran, penjualan, pembelian, serta pemasaran barang dan atau jasa produk-produk lokal UMKM, yang mengandalkan sistem elektronik seperti internet, TV atau jaringan komputer lainnya.
“Walaupun sekarang kita masih dalam masa pandemi, sejak tahun 2020 hingga sekarang sudah setahun lebih. Kami Dekranasda tidak berdiam diri saja dan menanti, kapan pandemi ini akan berakhir Tapi kami terus berinovasi, terus bekerja untuk apa, untuk mendukung produk-produk hasil usaha pelaku UMKM sesuai arahan Presiden Jokowi. Bagaimana bukan hanya menyelamatkan nyama manusia yakni menjaga prokes, akan tetapi juga menyelamatkan ekonomi yang mana pada UMKM ini kita harus bantu untuk terus dikembangkan, walaupun pandemi COVID seperti ini,” ungkap Julie Laiskodat secara virtual dari Jakarta, ketika melaunching aplikasi e-commerce Dekranasda NTT.
Ketua Tim Penggerak PKK NTT ini juga menuturkan, Dekranasda NTT akan terus mencari dan menggali berbagai potensi yang dimiliki UMKM yang ada di kabupaten/kota se-NTT, guna dibantu dalam berbagai hal yang diperlukan mulai dari hulu ke hilirnya.
Pihaknya melihat, semangat Pelaku UMKM di NTT sangat tinggi. Akan tetapi mereka masih memiliki banyak kekurangan, baik sisi permodalan, ilmu pengetahuan, maupun sistem pemasarannya.
Oleh Karena itu, Dekranasda NTT terus berinovasi dan membantu pelaku UMKM Kita di NTT dengan menyediakan aplikasi e-commerce atau system perdagangan elektronik sekaligus menaikan standarnya.
Dia juga mengakui, dalam aplikasi e-commerce milik Dekranasda NTT, masih butuh penyempurnaan serta masukan dari semua pihak.
Menurutnya, apabila semua system aplikasi e-commerce telah disempurnakan, maka Dekranasda NTT akan melakukan grand launching secara besar-besar.
Dalam rencana tersebut, isteri Gubernur NTT ini juga berharap dukungan publikasi media massa baik elektronik, cetak, maupun online turut mempromosikan kepada masyarakat umum, agar produk-produk UMKM di NTT semakin dikenal masyarakat luas.
Untuk mewujudkan program e-commerce tersebut, Dekranasda NTT tidak bekerja sendirian. Mereka juga menggandeng berbagai pihak selain media yakni, Toko Pedia, Shopee, Buka Lapak, Lionparsel, PT. Pos Kupang,
Dengan adanya kerjasama tersebut, e-commerce Dekranasda NTTmemberikan jaminan originalitas produk yang dijual, misalnya tenun Ikat NTT bukan tenun printing atau tenun Jepara. Karena produk-produk yang dijual harus memuaskan konsumen.
Dia mengaku, dalam berbagai kegiatan atau pertemuan dengan para pelaku UMKM, pihaknya selalu menegaskan dan mengingatkan para Pelaku UMKM, dalam memproduksi hasil karya mereka tidak mengikuti selera sendiri. Akan tetapi selalu mengikuti keinginan konsumen atau pembeli, sehingga produk yang mereka hasilkan cepat laku atau terjual.
Dalam pengelolaannya, Dekranasda akan gencar mengupdate aplikasinya agar semakin dikenal dunia luar.
Harapannya semua Pelaku UMKM maupun hasil produksinya akan terus terbina dan menaikan kelasnya sehingga memiliki pangsa pasar sendiri, dengan tetap menerapkan prinsip tidak bersaing dengan e-commerce yang lain.
Sementara staf Bidang Inovasi, Kreatif, Desain Humas Dokumentasi dan Publikasi Dekranasda Provinsi NTT, Beni Leonard menjelaskan, konsep e-commerce dibawah bimbingan Ketua Dekranasda NTT Bunda Julie Sutrisno Laiskodat, bertujuan membantu mempromosikan produk-produk lokal UMKM yang telah dibina.
“Dengan adanya aplikasi ini kita sangat berharap, UMKM mempunyai wadah promosi secara gratis. Kita yang foto, kita yang mengupload semua. Kita juga membantu mereka sehingga dimasa pandemi ini, UMKM kita tidak berputus asah tetapi tetap semangat,” ungkapnya.
Menurut Ben, diera digital dengan hadirnya Labuanbajo sebagai destinasi super premium di Tanah Air, Ben Leonard mengaku dirinya bersama rekan-rekan seperjuangannya di Dekranasda NTT, ingin mewujudkan mimpi Bunda Julie Laiskodat dalam mendorong masyarakat NTT tidak menjadi penonton di rumahnya sendiri.
“Harapan saya kedepan kita terus mempromosikan produk lokal dan tentunya melalui aplikasi ini kita bisa bersama-sama. Artinya kita tidak lagi hanya sebatas kita hanya memberikan pendampingan pada UMKM, tapi kita juga membeli produk mereka. Karena saya sering mendapati ada produk-produk ketika kita gencar, kita mau ada di Hotel-Hotel dan lain sebagainya. Tapi kita pun sendiri belum pernah mencicipi snack-snack lokal, ataupun produk-produk lokal, kita juga belum pernah membelinya,” ujarnya.
Ben juga menuturkan, Dekranasda NTT dalam kegiatannya mendukung UMKM tidak seperti pada instansi lainnya yang cenderung membina saja.
“Saya hanya ingin sedikit sharing saja bahwa, kami dapat dari teman-teman online, bahwa banyak yang hanya membina, tapi saat sampai pada penjualan itu sistemnya titik. Kalau kita di Dekranasda selalu beli putus atau cash. Jadi produk UMKM yang sudah diperbantukan oleh Dekranasda melalui Diperindag. NTT dalam urusan ijin dan Balai POM untuk jaminan halal untuk produk makanan minuman dan ijin lain-lainnya. Semua produknya begitu sudah diperbantukan dan sudah baik, produknya dibeli oleh Dekranasda dan menjualnya,” jelasnya.
“Kita tidak ada lagi sistem titip. karena kita tahu di masa Pandemi ketika kita bicara kita dukung Gerakan Kita Bangga Buatan Indonesia, tapi kebanyakan kita masih dapati UMKM masih pakai sistem titip. Coba cek saja di hotel atau swalayan produk titipan UMKM tidak laku, apalagi kalau snack expired dan dibuang, dampak ekonominya hilang,” tambahnya.
Ben Leonard memastikan bahwa, Dekranasda NTT hadir bukan saja dengan sistem beli putus, akan tetapi melakukan inovasi-inovasi dalam pemasaran. Salah satu langkah nyata adalah, meluncurkan apilkasi online penjualan yakni e-commerce. (HT)