Ekonomi NTT masih Didominasi Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

oleh -229 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Perekonomian Nusa Tenggara Timur (NTT) dari tahun 2021 lalu hingg saat ini masih didominasi dari lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dengan kontribusi sebesar 29,17 Persen.

Kemudian diikuti oleh lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib dengan kontribusi sebesar 13,41 Persen dan lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran serta Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 11,48 Persen.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT, Adi Manafe mengatakan, jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi NTT pada tahun 2021, lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan masih memberikan kontribusi terbesar dalam penciptaan pertumbuhan ekonomi NTT dengan nilai sebesar 1,34 Persen.

Selanjutnya diikuti oleh lapangan usaha Konstruksi sebesar 0,70 persen dan lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 0,49 persen.

“Struktur Ekonomi NTT pada tahun 2021 masih didominasi oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dengan kontribusi sebesar 29,17 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran masih didominasi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yaitu sebesar 68,95 persen,”katanya saat menggelar jumpa pers secara virtual pada Senin, 7 Pebruari 2022.

Dikatakan, perekonomian NTT berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2021 mencapai Rp 110,89 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 70,54 triliun.

“Ekonomi NTT tahun 2021 tumbuh sebesar 2,51 persen (c-to-c). Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 11,34 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran komponen PKLNPRT mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 6,61 persen,”ungkapnya.

Menurutnya, Ekonomi NTT Triwulan IV-2021 tumbuh sebesar 3,10 persen dibandingkan dengan periode yang  sama pada tahun 2020 (y-on-y). Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa Kesehatan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 15,96 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit Yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 14,92 persen.

Ia menambahkan, jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), ekonomi NTT pada triwulan IV-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 2,59 persen. Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 24,49 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 52,36 persen.

Dijelaskan bahwa dilihat dari sisi pengeluaran, ekonomi Provinsi NTT pada tahun 2021 terhadap tahun 2020 tumbuh positif sebesar 2,51 persen.

“Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit Yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 6,61 Persen,”ucapnya.

Setelah itu, diikuti oleh Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 4,79 persen, dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 1,58 persen.

“Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi, komponen PMTB merupakan komponen dengan sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,16 persen, diikuti Komponen PK-RT sebesar 1,21 persen,” ujar Adi. (Hiro Tuames)