Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur: Puluhan Korban Tewas dan Luka, Warga Mengungsi

oleh -80 Dilihat

Suara-ntt.com, Larantuka-Sebuah bencana alam melanda wilayah Nusa Tenggara Timur pada Senin dini hari, 4 November 2024. Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi pada pukul 02:48 WITA, yang menyebabkan puluhan korban jiwa dan kerusakan parah di kawasan sekitar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai platform media sosial, seperti WhatsApp, Facebook, Twitter, dan Instagram, kondisi di Seminari Hokeng dan sekitarnya tampak mencekam. Para seminaris dan pastor dilaporkan telah mengungsi ke Lewolaga untuk menghindari dampak lebih lanjut dari letusan tersebut.

Data sementara menunjukkan bahwa terdapat 10 korban tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka akibat letusan ini. Selain itu, banyak bangunan dilaporkan terbakar dalam insiden ini, memperparah situasi darurat yang tengah berlangsung di wilayah tersebut.

Erupsi gunung yang tak teramati kolom abunya ini terdeteksi di seismogram dengan amplitudo maksimum mencapai 17 mm dan berlangsung selama sekitar 3 menit 5 detik. Status Gunung Lewotobi Laki-laki kini ditetapkan pada Level IV (Awas), menandakan kondisi yang sangat kritis dan berpotensi membahayakan masyarakat di sekitarnya.

Rekomendasi Keamanan bagi Warga Sekitar:

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan beberapa rekomendasi untuk melindungi masyarakat dari dampak erupsi. Berikut adalah rekomendasi yang perlu diperhatikan oleh warga sekitar:

1. Masyarakat dan wisatawan diminta untuk tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 7 km dari pusat erupsi, khususnya pada arah Utara-Timur Laut dan sektor Timur Laut hingga jarak yang sama.

2. Warga diminta untuk tetap tenang, mengikuti arahan dari pemerintah daerah, dan tidak menyebarkan atau mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

3. Perhatian lebih perlu diberikan terhadap potensi banjir lahar hujan, terutama pada sungai-sungai yang berhulu di Gunung Lewotobi Laki-laki jika hujan deras turun.

4. Bagi masyarakat yang terkena dampak hujan abu, diimbau untuk mengenakan masker atau penutup hidung-mulut guna mencegah risiko gangguan pernapasan akibat abu vulkanik.

5. Pemerintah daerah berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunungapi Lewotobi di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, untuk memastikan pemantauan terus-menerus terkait aktivitas gunung.

6. PVMBG terus berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur serta Satlak PB setempat untuk memberikan informasi terkini. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui Pos Pengamatan Gunungapi Lewotobi atau menghubungi PVMBG di Bandung pada nomor telepon 022-7272606.

Tindakan Lanjutan dan Dukungan Kemanusiaan

Dalam menghadapi situasi darurat ini, upaya evakuasi dan bantuan kemanusiaan terus dilakukan untuk menanggulangi dampak dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Pemerintah daerah dan instansi terkait bekerja sama untuk memastikan keselamatan warga serta memberikan bantuan kepada para korban terdampak. ***