Site icon Suara NTT

Forum Wartawan NTT Tuntut Kepolisian Ungkap Aktor Intelektual Dibalik Pengeroyokan Fabi Latuan

Pemimpin Redaksi Selatan Indonesia.com, Laurensius Leba Tukan ketika berorasi di depan halaman Polda NTT pada Rabu, 27 April 2022 (Foto Hiro Tuames)

Suara-ntt.com, Kupang-Puluhan jurnalis yang tergabung dalam Forum Wartawan Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan aksi damai di depan halaman Polda NTT.

Mereka meminta agar pihak kepolisian segera menangkap pelaku pengeroyokan terhadap Pemimpin Redaksi (Pemred) SuaraFlobamora.com, Fabianus Latuan di depan gerbang Kantor PT Flobamor Kupang pada Selasa, 26 April 2022.

Selain meminta agar pelaku ditangkap dalam waktu 1×24 jam, forum itu juga menuntut agar pihak kepolisian mengungkap aktor intelektual dibalik kasus itu.

“Hari ini (Rabu, 27 April 2022, red) kami datang ke hadapan bapak Polda NTT untuk menuntut kebenaran dan keadilan di provinsi ini. Jika dalam tempo 1×24 jam bapak Kapolda tidak berhasil menangkap pelaku premanisme dan aktor intelektual dibalik semuanya itu maka sebaiknya bapak Kapolda tanggalkan jabatanmu. Dan jika bapak Kapolda tidak menangkap pelaku, maka kami patut menduga bahwa bapak Kapolda bersekongkol untuk melindungi kejahatan,”kata Pemimpin Redaksi Selatan Indonesia.com, Laurensius Leba Tukan ketika berorasi di depan halaman Polda NTT pada Rabu, 27 April 2022 siang.

Lorens menginginkan agar pekerjaan jurnalistik di NTT dilindungi oleh negara.

“Kami ingin pekerjaan jurnalistik di NTT dilindungi oleh negara. Sebab teman, sahabat dan saudara kami Fabi Latuan  kemarin (Selasa, 26 April 2022, red) diundang oleh PT. Flobamor untuk klarifikasi berita terkait deviden Rp 1,6 miliar yang tidak disetor oleh PT. Flobamor ke Pemerintah Provinsi NTT.”

“Setelah selesai acara klarifikasi dan pulang saudara kami dianiaya oleh orang bercadar yang tak dikenal. Kami menduga peristiwa yang menimpa teman kami ini berkaitan dengan berita itu yang merupakan produk jurnalistik,”ungkapnya.

Dia mengatakan, pekerjaan jurnalistik merupakan pekerjaan yang mulia karena mewartakan kebenaran.

“Sekecil apapun karya kami itu dilindungi oleh negara. Kami tidak ingin agar kebebasan pers di NTT diinjak-injak atau dikriminalisasi. Ini bukan peristiwa pertama kali terjadi. Dan sudah terjadi berulang-ulang di Provinsi NTT yang dikenal sebagai Nusa Terindah Toleransi namun dimana toleransi untuk pers di NTT,”terangnya.

Dalam kesempatan itu, dirinya meminta agar bertemu dengan Kapolda NTT untuk menyampaikan peristiwa pengeroyokan terhadap Fabianus Latuan

“Kami tidak akan lelah dan puas jika hari ini kami tidak diterima oleh bapak Kapolda sebagai orangtua kami,”bebernya.

Senada, Pemred Fokusnusatenggara.com, Jefri Taolin dalam orasinya juga menuntut agar Kapolda segera menangkap pelaku.

“Tangkap pelaku dalam waktu 1x 24 jam,” desak Jefri.

“Jika bapak Kapolda tidak berhasil menuntaskan peesoalan ini, kami akan melakukan mosi tidak percaya kepada saudara
Kapolda NTT,” ujarnya.

Jefri juga mengatakan bahwa Forum Wartawan NTT akan memboikot seluruh pemberitaan terkait Polda dan Polres yang ada di NTT jika kasus ini tidak segera dituntaskan.

“Kami tidak main-main dengan tuntutan kami,” imbuhnya. (Hiro Tuames)

Exit mobile version