Suara-ntt.com, Kupang-Fraksi Amanat Sejahtera DPRD NTT melalui Juru Bicaranya, Rusding, menyampaikan keprihatinan mendalam terkait pemadaman listrik yang kerap terjadi di Pulau Raijua, Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua dalam beberapa pekan terakhir. Pemadaman listrik ini, menurut Fraksi Amanat Sejahtera, bukan hanya menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat, tetapi juga menghambat pelayanan publik serta roda perekonomian di pulau tersebut.
Rusding mengungkapkan bahwa penyebab utama dari gangguan tersebut adalah mesin pembangkit listrik yang sudah lama dan tidak optimal dalam memberikan pelayanan yang andal kepada masyarakat.
“Kondisi ini tentu saja mengganggu aktivitas harian masyarakat Raijua, termasuk sekolah, usaha kecil menengah, dan pelayanan kesehatan,” ungkap Rusding saat menyampaikan pandangan terhadap Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2025 di gedung DPRD NTT pada Senin, 4 November 2024.
Sehubungan dengan itu, Fraksi Amanat Sejahtera meminta pemerintah daerah segera berkoordinasi dengan General Manager PLN Wilayah NTT untuk mencari solusi terbaik bagi permasalahan ini.
“Kami mendesak adanya langkah nyata dari pihak terkait untuk mengganti atau memperbaiki mesin pembangkit yang ada, sehingga masyarakat bisa mendapatkan hak mereka atas layanan listrik yang stabil dan andal,” tegas Rusding.
Menurut Fraksi Amanat Sejahtera, masalah kelistrikan di Pulau Raijua membutuhkan perhatian serius, terutama mengingat pentingnya listrik dalam mendukung berbagai sektor kehidupan masyarakat. Dengan langkah cepat dan sinergi antara pemerintah dan PLN, diharapkan keluhan masyarakat dapat teratasi dan kegiatan ekonomi di pulau tersebut bisa kembali berjalan dengan lancar.
Dikatakan memasuki periode Pilkada Serentak di Nusa Tenggara Timur, Fraksi Amanat Sejahtera DPRD NTT mengimbau para calon kepala daerah dan masyarakat untuk menyelenggarakan kontestasi politik dengan cara yang elegan dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.
“Kami berharap para kontestan mengedepankan program pembangunan NTT serta menghindari isu-isu SARA yang dapat memecah belah masyarakat,” ujarnya.
Rusding menekankan bahwa politik demokratis harus mampu memberikan ruang bagi kompetisi yang sehat demi meraih kemenangan dengan bermartabat, serta kesiapan menerima kekalahan dengan cara yang terhormat.
Lebih lanjut, Fraksi Amanat Sejahtera juga mengapresiasi pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029. Fraksi menyampaikan optimisme bahwa kepemimpinan baru ini akan membawa Indonesia ke arah yang lebih berkeadilan, berdaya saing, dan tangguh dalam menghadapi persaingan global.
Di akhir pandangannya, Fraksi Amanat Sejahtera mendorong para penyelenggara Pilkada untuk menjaga independensi dan profesionalitas dalam melaksanakan tugas, sehingga menghasilkan pemimpin yang benar-benar berkualitas serta mengemban amanah rakyat dengan integritas. ***