Suara-ntt.com, Kupang-Musyawarah Kota (Muskot) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Kupang nyaris ricuh gegara pintu ditutup oleh pengurus dan panitia saat pembukaan acara tersebut pada Selasa, 28 Pebruari 2023.
Hal itu memicu amarah para relawan PMI Kota Kupang karena tidak diizinkan untuk masuk ke dalam ruangan mengikuti acara muskot tersebut.
Karena emosi dan tak terima hal itu para relawan pun berteriak dan menendang pintu agar dibuka supaya mereka bisa memantau jalannya acara tersebut.
Akibatnya seorang anggota Pengurus PMI Kota Kupang dan relawan pun bersitengang dan nyaris adu jotos.
Salah satu relawan PMI Kota Kupang, Flo Salah dengan tegas mengatakan, para relawan tidak menyetujui penyelenggaraan muskot tersebut lantaran tidak sesuai dengan AD/RT yang ada.
”Kami tidak setuju dengan muskot ini karena tidak sesuai dengan AD/RT,”Flo Salah kepada wartawan.
Menurutnya proses pemilihan bakal calon Ketua PMI Kota Kupang tersebut tidak melalui proses penjaringan dan dilakukan secara tertutup tanpa sepengetahuan relawan.
“Kita relawan juga punya hak karena kami ujung tombak PMI,”ungkapnya.
Dikatakan para relawan ini terkesan dibuat sulit dalam melakukan kegiatan.” Kami mau ambil baju saja susah,”bebernya.
Dengan melihat situasi yang tidak kondusif lagi akhirnya Ketua Bidang Organisasi PMI Provinsi NTT, Fritz Bria Seran menutup rapat dan menunda Muskot PMI Kota Kupang itu.
Fritz Bria Seran mengatakan, Musyawarah Kota (Muskot) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Kupang periode 2023-2028 ditunda atau dipending sampai batas waktu tak tentu. Pasalnya masih ada miskomunikasi antara para pengurus dan relawan sehingga harus diselesaikan terlebih dahalu.
“Muskot ini kita tunda sampai batas waktu yang tak ditentukan,”ungkapnya. (Hiro Tuames)