Site icon Suara NTT

Gerakan Hijau Sejuk NTT Ku, Komitmen Bersama Hadapi Perubahan Iklim dan Wujudkan NTT Sejahtera

Suara-ntt.com, Kupang-Dalam rangka peringatan HUT ke-66 Nusa Tenggara Timur (NTT), Penjabat Gubernur NTT Andriko Noto Susanto, melalui Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT, Joaz Bily Oemboe Wanda, menyampaikan komitmen pemerintah provinsi dalam menghadapi tantangan utama seperti kemiskinan, ketahanan pangan, dan perubahan iklim global.

Hal ini disampaikan dalam acara penanaman bersama dalam rangka Bulan Menanam dan Gerakan Hijau Sejuk NTT Ku yang diadakan di lahan Keuskupan Agung Kupang (KAK) pada Rabu, 18 Desember 2024.

Andriko Noto Susanto menggarisbawahi pentingnya langkah konkret menghadapi dampak perubahan iklim, yang mencakup penurunan hasil pangan, kerentanan wilayah pesisir, dan ancaman kesehatan manusia.

Komitmen Nasional dan Lokal terhadap Perubahan Iklim

Andriko menjelaskan bahwa Indonesia telah berkomitmen melalui ratifikasi United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) sejak 1994, dengan target pengurangan emisi karbon sebesar 31,89 persen hingga 2030. Target ini dapat ditingkatkan hingga 43,20 persen dengan bantuan internasional.

Di tingkat provinsi, kebijakan strategis diwujudkan melalui “Gerakan Hijau Sejuk NTT Ku,” sebuah inisiatif untuk menanam dan merawat pohon di berbagai wilayah. Gerakan ini bertujuan menciptakan ruang terbuka hijau yang sejuk, elok dipandang, serta berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat NTT.

Strategi dan Sasaran Gerakan Hijau Sejuk NTT Ku

Gerakan ini menyasar seluruh elemen masyarakat NTT dengan fokus pada ruang terbuka hijau, daerah tangkapan air, dan lahan kosong lainnya. Bibit pohon yang dipilih adalah jenis yang sesuai dengan kondisi agroklimat setempat, seperti pohon rindang berumur panjang atau pohon berbuah yang memberikan manfaat tambahan.

Pemerintah provinsi juga mendorong sinergi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk menyiapkan bibit pohon secara mandiri. Kepala BPDAS Benain Noelmina, Kludolfus Tuames dan jajarannya mendapat apresiasi atas dukungan penyediaan bibit pohon melalui persemaian permanen di berbagai wilayah, termasuk Fatukoa, Lembata, dan Sumba Tengah.

Pentingnya Kolaborasi dan Sinergi
Dalam pesan penutupnya, Andriko menegaskan bahwa gerakan ini bukan hanya tentang menanam pohon, tetapi juga tentang membangun kebersamaan untuk masa depan yang lebih baik. Ia mengajak semua pihak untuk terus peduli dan berkolaborasi dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.

“Gerakan Hijau Sejuk NTT Ku adalah langkah nyata untuk menjadikan NTT lebih hijau, sejuk, dan sejahtera. Mari kita bangkit bersama, berkontribusi untuk bumi yang lebih sehat,” tutup Andriko.

Acara ini diakhiri dengan penanaman simbolis oleh berbagai elemen masyarakat sebagai wujud komitmen bersama menghadapi perubahan iklim dan menjaga kelestarian lingkungan. ***

 

Exit mobile version