Gereja Dituntut untuk Terlibat dalam Berbagai Tantangan dan Peluang di Era Digital

oleh -174 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Era Revolusi Industri 4.0, Gereja memang dituntut mengikuti perkembangan zaman, namun harus tetap konsisten berpondasi pada kebenaran Kitab Suci.

“Gereja harus mampu mengambil tindakan dengan cepat dan dengan benar supaya tidak salah menempatkan diri dalam perkembangan revolusi industri 4.0 saat ini,” kata Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia (Menkominfo) Johnny G. Plate saat memberikan sambutan seusai perayaan ekaristi penutupan Sinodal Keuskupan Agung Kupang yang dirangkaikan bersamaan dengan  syukuran Ulang Tahun Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, di Gereja Sta. Maria Assumpta, Kota Baru Kupang pada Rabu, 23 Pebruari 2022.

“Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang pesat dan tidak dapat kita hindari namun harus disikapi dengan positif. Keterlibatan Gereja dalam menjawab berbagai tantangan dan peluang dalam dunia digital harus dapat selalu disikapi dengan bijak,” ungkapnya.

“Selain itu gereja juga harus selalu hadir terlibat dalam mengatasi dan mencegah dampak buruk dunia digital terhadap para generasi muda. Oleh karena itu, saya mengajak umat Keuskupan Agung Kupang selain bijak dalam penggunaan media informasi digital namun juga dapat menghasilkan _digital telent_ terlebih bagi generasi muda kita melalui berbagai program yang dikembangkan oleh Kementerian Kominfo,”jelasnya.

Menteri Jhonny mendorong gereja untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi digital dalam pelayanan terhadap umat dan masyarakat sekitar.

Pasalnya, pembatasan mobilitas dan aktivitas fisik akibat COVID-19 serta disrupsi teknologi telah mengubah cara hidup bermasyarakat, cara berkomunikasi hingga cara mengakses dan mencari sumber informasi.

“Dampak COVID-19 memicu disrupsi atau perubahan fundamental dalam segala aspek kehidupan. Saat ini kita berada di dunia dengan karakteristik glabolisasi yang sangat kompleks dalam segala bidang. Komunikasi yang selama ini terbatasi oleh ruang dan waktu, menjadi bebas akses dalam kehidupan digital saat ini. Sehingga untuk menghadapi fenomena disrupsi seperti sekarang ini, Gereja harus mampu mengakrabkan diri, berinovasi dan mengimplementasikan karya-karya pelayanan pastoral melalui teknologi digital,”ujarnya.

Ia juga menerangkan bahwa karya-karya pastoral sudah semestinya perlu diarahkan dan disinkronkan selaras dengan program-program pemerintah dalam hal peningkatan pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat.

“Gereja harus selalu berperan sebagai mitra strategis pemerintah dalam menghadapi dinamika perubahan peradaban baru kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat. Terlebih harus selaras dengan berbagai program-program pemerintah daerah dalam peningkatan pembangunan perekonomian dan taraf hidup masyarakat banyak,” jelasnya.

“Inilah tantangan kita semua, maka dari itu kita semua harus siap. Pemanfaatan teknologi digital tentunya akan meningkatkan efektivitas pelayanan Gereja kepada Masyarakat,” tambahnya.

Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, pada kesempatan itu mengapresiasi atas kehadiran dan semua bentuk dukungan yang diberikan oleh Menteri Kominfo, Wakil Gubernur NTT serta para pemangku kepentingan khususnya pada situasi pandemi COVID-19.

“Terima kasih yang tulus atas waktu dan semua dukungan Bapak Menteri Kominfo, Bapak Wakil Gubernur NTT serta Ibu Ketua DPRD Provinsi NTT, dan juga semua pihak yang tidak dapat saya sebut satu-persatu. Terlebih situasi krisis pandemi COVID seperti ini, kita harus selalu perkuat iman dan optimis. Perjalanan bersama ini tentu akan saling menyelamatkan dan menguatkan kita semua dari tantangan hidup sebagai umat manusia,” imbuhnya.

Turut hadir mendampingi Menkominfo, yakni Wakil Gubernur NTT Josef A. Nae Soi, Ketua DPRD Provinsi NTT Emilia Nomleni dan Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe. Perayaan ekaristi tersebut dihadiri pula oleh puluhan Imam di Keuskupan Agung Kupang, serta para umat. (HT)