Site icon Suara NTT

GPS NTT kembali ‘Perangi’ Sampah di Kota Kupang

Suara-ntt.com, Kupang-Tim Gerakan Peduli Sampah (GPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali ‘perangi’ sampah di Kota Kupang.

Tim bentukan Gubernur NTT yang dimotori Biro Umum Setda Provinsi NTT ini seakan tak bosan untuk terus merubah wajah Kota Kupang. Dimana mereka kembali melakukan aksi sosialnya.

Lokasi yang menjadi sasaran aksi itu di Jalan Thamrin, RT 26 dan 28/RW 06 Kelurahan Kayu Putih tepatnya di ruas jalan Radio Trilolok Suara Verbum ke arah Universitas Muhamadiyah Kupang.

Tim ini membersihkan tumpukan sampah yang berjejer di samping kiri dan kanan badan jalan. Dimana mengeluarkan aroma tak sedap karena sudah lama tidak diangkut.

Aksi sosial itu dimulai pada pukul 07:00 WITA sedikit berbeda dari sebelumnya. Pasalnya kegiatan kali ini setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkup Provinsi NTT mengutus masing-masing 5 orang staf untuk terlibat.

Pengakuan Arif, salah seorang warga yang berdomisili di sekitar lokasi itu mengakui bahwa tumpukan sampah itu sudah terlihat cukup lama, ditambah dengan kondisi hujan sehingga mengeluarkan aroma yang sangat tidak sedap.

Arif juga menyayangkan karena lokasi ini pernah dibersihkan tetapi terus saja ada oknum yang selalu membuang sampah di tempat ini.

“Tumpukan sampah ini sudah cukup lama, sehingga aroma sangat tidak enak, dan dulu kami pernah bersihkan tempat ini tapi orang terus membuang sampah disini,”ungkap pada Sabtu, 15 Januari 2022.

Sementara itu Ketua RW 06 Kelurahan Kayu Putih, Abdullah memberikan apresiasi atas kegiatan yang dilakukan GPS NTT ini

Menurutnya, masih ada kepedulian dari Pemerintah Provinsi NTT dalam menanggulangi sampah di Kota Kupang. Tetapi dilain sisi dirinya sangat menyangkan karena sikap acuh dari dari pihak kelurahan. Karena mereka tidak ikut berpartisipasi padahal sudah ada pemberitahuan sebelumnya.

“Bapak-bapak silahkan lihat, sonde ada orang kelurahan yang bergabung,” sesal Abdullah.

Kemudian Kepala Bagian Tata Usaha Biro Umum Setda Provinsi NTT, Normalina mengatakan kegiatan serupa sudah menjadi rutinitas dan sudah berjalan  sekitar 3 tahun.

“Dan kegiatan ini akan terus dilakukan sebagai bukti kecintaan kami terhadap kebersihan di Kota Kupang. Apalagi saat ini sudah memasuki musim penghujan yang mana penyakit Demam Berdarah menjadi momok yang menakutkan,”ucapanya.

“Sesuai permintaan bapak Gubernur agar Pemerintah Provinsi juga harus terlibat dalam membereskan sampah di Kota Kupang, maka inilah yang  kami lakukan dan akan terus kami lakukan sampai masalah sampah ini selesai. Kami mencintai kebersihan, sehingga melalui tempat ini saya mewakili Kepala Biro Umum mengharapkan agar seluruh masyarakat, khususnya di Kota Kupang, agar sama-sama beraksi membebaskan Kota KASIH ini dari belenggu sampah. Kemarin sudah ada kejadian Demam Berdarah di Kabupaten SIKKA, yang mana ada seorang warga yang meninggal karena Demam Berdarah. Oleh karenanya saya menghimbau agar kasus ini tidak terjadi lagi, dan hal terpenting untuk menjauhkan kita dari Demam Berdarah adalah Sampah. Sekali lagi mari kita berantas masalah ini bersama- sama dengan cara yang sederhana, yakni kumpulkan sampah-sampah rumah tangga, dan setelahnya kita membuang pada tempat yang telah disiapkan oleh pemerintah, sehingga mudah dalam pengangkutan, dan kedepan pemandangan seperti ini tidak terlihat lagi,” ajak Normalina.

Untuk diketahui kegiatan itu berlangsung kurang lebih 1 jam. Sebuah mobil dump truck milik Pemerintah Provinsi sudah siap untuk membuang seluruh sampah yang telah diangkat oleh kurang lebih 50 orang relawan, dan akan dibuang di Tempat Pembuangan Akhir di Kecamatan Alak. Dan  lokasi itu terlihat bersih dan tidak bau lagi. (HT)

Exit mobile version