Suara-ntt.com, Oelamasi-Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mengajak lembaga keagamaan di Kabupaten Kupang untuk mendukung program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) yang lagi membahana di seluruh pelosok NTT.
Hal itu disampaikan ketika menghadiri Kebaktian dan memberi sambutan pada Peletakan Batu Pertama Gedung Kebaktian Jemaat Mizpa Tetebudale di Desa Pukdale Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang pada Minggu, 24 April 2022.
Gubernur VBL juga mengajak jemaat untuk mulai melihat potensi yang tepat dilapangan untuk bekerja berkolaborasi bersama Pemerintah Kabupaten Kupang diantaranya melalui Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).
Dirinya meminta setiap jemaat gereja memulai melakukan pengembangan sektor pembangunan untuk turut membantu masyarakat dan ekonomi daerah.
“Kiranya dengan semangat kita bersama dengan jemaat disini selain membangun gedung kebaktian yang ditandai dengan peletakan batu pertama ini, juga harus dengan semangan membangun berbagai bidang atau sektor pembangunan untuk membantu masyarakat dan pembangunan daerah,” ujar Gubernur.
“Dengan keyakinan dan ketaqwan iman kita juga tentunya harus bisa dibuktikan secara konkrit peranan aktif jemaat untuk turut membangun pertanian, peternakan, serta perikanan dengan kolaborasi bersama dengan Pemerintah. Dengan demikian terwujudlah tujuan kita sebagai orang beriman yang telah membantu banyak orang di daerah ini terkhususnya di Kabupaten Kupang,”tambahnya.
Menurutnya dengan jemaat bergereja sebagai input juga harus dengan melayani masyarakat untuk dapat menghasilkan output yang bermanfaat dari sektor-sektor yang membangun daerah.
Lebih lanjut dia mengajak pemerintah bersama gereja gencar dan serius membangun tiga sektor yakni pertanian, peternakan dan perikanan untuk turut mendukung pembangunan pangan secara berkelanjutan seperti yang diminta Bapak Presiden RI Joko Widodo yang akan memiliki manfaat berkelanjutan untuk ekonomi negara.
“Kita kerja bersama dan saya yakin kita bisa bangun daerah ini. Tuhan menciptakan kita dengan kemampuan dan keunggulan kita masing-masing. Maka dari situ kita bisa dengan semangat solidaritas dengan kemampuan dan keunggulan yang dimiliki. Harus optimis dan harus bisa serta tidak lengah terhadap berbagai rintangan,” ucapnya.
Sementara itu Ketua Sinode GMIT Pdt. Merry Kolimon meminta agar dengan peletakan batu pertama tersebut maka akan diikuti juga dengan persembahan iman Jemaat Tetebudale yang akan melayani banyak orang.
“Selain saya minta dengan semangat kekeluargaan untuk saling melayani dalam iman serta kebersamaan, saya juga mengingatkan agar dalam pembangunan nanti jangan lupa juga untuk dibangun bidang miring pada pintu masuk gereja untuk membantu saudara kita yang disabilitas untuk turut ambil bagian dalam kebaktian,” jelasnya.
Sementara itu, dalam laporan panitia dijelaskan, rencana pembangunan gedung kebaktian tersebut dengan luas bangunan seluas 1.100 meter persegi dengan kapasitas daya tampung 800 orang jemaat dan total perencanaan anggaran sebesar Rp 3.925.954.000. (HT)