Gubernur minta Hindari Kolaborasi Cangkang dalam Penanganan Bencana di NTT

oleh -196 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat meminta semua instansi terkait untuk menghindari kolaborasi cangkang dalam penanganan bencana di NTT.

“Pak gubernur mengingatkan kita tidak boleh terjebak dalam kolaborasi cangkang. Dimana kolaborasi cangkang itu adalah kolaborasi semu kelihatan orang bekerjasama tetapi masing-masing tidak sama-sama bekerja sehingga out putnya kita tidak bisa pastikan,”kata Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT, Ambrosius Kodo kepada wartawan usai Apel Siaga Bencana Cuaca Ekstrim di Lapangan Polda NTT pada Jumat, 18 Pebruari 2022.

Ambros mengatakan, Pemerintah Provinsi sebagaimana arahan gubernur sudah menyiapkan rencana kontigensi, sudah melakukan gladi ruang, dan sudah melakukan gladi pos komando tanggap darurat.

“Kita lengkapi kebersamaan, kolabolorasi dan semangat itu dalam apel siaga hari ini,”ungkapnya
didampingi Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) VII Laksamana Pertama (Laksma) TNI Dr. Heribertus Yudho Warsono dan Kepala Satuan (Kasat) Polisi Pamong Praja (Pol PP) Provinsi NTT, Cornelis Wadu.

“Kita berharap melalui apel siaga ini apa yang disampaikan oleh pak gubernur dalam arahan tadi kita tingkatkan kolaborasi dalam tiga fase penanggulangan bencana yakni fase pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana,”tambahnya.

Dirinya berterima kasih kepada TNI/Polri bersatu padu untuk mewujudkan kebersamaan dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana cuaca ekstrim. Dan cuaca ekstrim itu bisa menimbulkan ancaman dalam beberapa wajah. Antara lain angin kencang, banjir bandang, longsor oleh karena itu semua pihak perlu melakukan kesiapsiagaan.

Dikatakan, pihaknya melakukan apel siaga tersebut karena puncak musim hujan masih sampai bulan Maret. Dan bulan November sampai April adalah periode dimana sangat berpeluang terjadinya siklon tropis sehingga perlu waspada dan selalu siap karena belajar dari pengalaman bencana Seroja tahun lalu.

Dijelaskan, logistik yang disiapkan pemerintah saat ini dimana pihaknya sudah membeikan buffer stock ke kabupaten/kota. Kemudian akan menyiapkan cadangan logistik apabila terjadi keadaan darurat di kabupaten/kota.

“Dan kita siap untuk mendukung itu tentu saja yang paling penting bahwa bencana adalah urusan bersama yang melibatkan semua pihak. Dan kita ajak untuk semua pihak terlibat didalam upaya penanggulangan bencana. Dan hari ini merupakan bentuk dari koordinasi yang begitu baik dan apik antara Pemerintah Provinsi dan Forkompinda dan semua yang terlibat didalam penanggulangan bencana,”jelasnya. (Hiro Tuames)