Gubernur NTT minta Pemda Flores Timur jadi Penggerak Pengembangan Sorgum, Jagung dan Kelor

oleh -174 Dilihat

Suara-ntt.com, Larantuka-Dalam kunjungan kerja (Kunker) ke Adonara Kabupaten Flores Timur (Flotim) Gubernur melaksanakan Rapat Kerja bersama Camat, Kepala Desa, dan Lurah se-Kabupaten Flores Timur di Pantai Wisata Ina Burak, Desa Nihaone Kecamatan Ile Boleng pada Sabtu, 10 September 2022.

Dalam rapat kerja tersebut, Gubernur meminta Pemda Flores Timur mulai dari penjabat bupati, camat, kepala desa untuk dapat menyiapkan program pengembangan sorgum, jagung dan kelor. “Harus disiapkan dengan baik. Mulai dari luas lahannya hingga pupuk dan benih yang dibutuhkan.
Saya ingin kabupaten Flores Timur adalah penggerak utama pengembangan sorgum, jagung dan kelor,” kata Gubernur VBL.

“Saya juga mau agar tahun depan di Flores Timur sudah dilaksanakan panen jagung dengan luas 15.000 Ha, Sorgum 15.000 Ha dan Kelor 100.000 Ha. Jadi kita siapkan semua dengan baik dan kita kerjakan itu teratur dan terorganisir dengan baik. Dan 1 minggu dari sekarang sudah ada perencanaan luas lahan, pupuk, dan bibit yang dibutuhkan,” kata Gubernur.

“Ini semua kita lakukan juga untuk bersama kita sejalan dengan Presiden Jokowi dalam menghadapi krisis pangan dunia. Terima kasih juga kepada beliau yang sudah mengingatkan kita terhadap hal itu karena dengan adanya krisis pangan maka sudah pasti harga pangan juga akan melonjak,” tambah Gubernur.

Gubernur juga meminta para Kepala Desa agar alokasi anggaran untuk desa itu dipakai untuk pemberdayaan masyarakat sehingga bisa tekan angka kemiskinan. “Angka kemiskinan Flotim sejauh ini berada pada angka 11 persen Kalau kerja dengan baik maka bisa turun lagi di angka 5%. Maka dana desa harus dipakai untuk program pemberdaaan masyarakat untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,” jelasnya.

Menindaklanjuti hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Lecky Koli menginginkan agar dibentuknya Tim Pangan Daerah yang terus memantau pengembangan tiga komoditi tersebut. Ia menjelaskan, untuk tiga komoditi tersebut dapat didesain dengan efektif dimana dengan penanaman jagung kemudian dilanjutkan dengan sorgum dan beberapa titik lahan pada jagung dan sorgum pun bisa ditanami kelor. Hal ini untuk lebih efisien dan sangat efektif.

Ditempat yang sama juga dilakukan Penyerahan CSR oleh Bank NTT kepada Pemerintah Flores Timur berupa 1 unit Dump Truk Sampah senilai Rp 510.000.000 dan juga Penyerahan Bantuan hibah Pemerintah Flores Timur untuk pembangunan Gereja St. Petrus Stasi Lewokeleng sebesar Rp 20.000.000.

Juga ada penyampaian pernyataan sikap dari Para Kepala Desa se-Kabupaten Flores Timur diantaranya 1) Apresiasi dan terima kasih kepada Bapak Presiden RI Joko Widodo, Gubernur NTT dan Bupati Flores Timur atas perhatiannya terhadap pembangunan di Kabupaten Flores Timur. 2) Kepada Bapak Presiden, Gubernur NTT dan Bupati Flores Timur berkenan mencabut moratorium pemekaran daerah dan penetapan rancangan undang undang daerah otonomi baru kabupaten adonara yang penetapannya tertunda selama ini. 3) Terima kasih atas atensi Bapak Presiden RI Gubernur dan Bupati yang telah merencanakan kebijakan terkait dengan dana operasional pemerintah desa yang bersumber dari dana desa.

Dari Pantai Wisata Ina Burak Desa Nihaone Gubernur VBL bersama rombongan kemudian melanjutkan kunjungan ke Lokasi Tanaman Holtikultura Wailolong Desa Lewokeleng Kecamatan Ile Boleng.

Selanjutnya Gubernur bersama rombongan menuju Desa Lamahala Jaya untuk melaksanakan acara tatap muka bersama masyarakat. Pada acara pertemuan bersama masyarakat yang sebagian besarnya berprofesi sebagai nelayan tersebut, Gubernur juga menjelaskan mengenai model penangkapan terukur yang digagas oleh Kementerian Perikanan.

“Kabupaten Flores Timur dengan Lembata dan Alor akan menjadi daerah dengan model penangkapan terukur yang digagas oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Total investasinya mencapai 70 triliun. Kita akan berdayakan nelayan kita dan juga dengan kerja sama yang baik,” ujar beliau. (HT)