Gubernur VBL Taman Jagung TJPS Non KUR di Nagekeo

oleh -204 Dilihat

Suara-ntt com, Mbay-Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) melakukan penanaman jagung secara simbolis pada lahan yang telah disiapkan yaitu seluas 0,5 atau setengah dari total 1.100 hektar lahan program tanam jagung panen sapi (TJPS) Non KUR di Kabupaten Nagekeo.

“Kedepan kita bisa bangun hubungan antara Bank NTT, para petani lalu kita (pemerintah, red) untuk mediasi dari pemerintah kabupaten dan provinsi sehingga kedepan kita memiliki itu semua. Kalau ini dijaga dengan benar, Bank NTT juga harus rajin datang ke pertanian untuk sosialisasi dan menjelaskan ke masyarakat dan kelompok tani. Jika hal ini dilaksanakan dengan maksimal maka kekuatan ini pasti kuat. Kita punya kekuatan tapi kita tidak pernah mengkapitalisasikannya secara baik, itu kekurangan kita disana,”kata Gubernur Viktor saat Penanaman Jagung TJPS Non KUR dan Penandaan Hewan Ternak Sapi secara simbolis di Kelompok Tani Sumber Makmur, di Kelurahan Lape Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo pada Sabtu 20 Mei 2023.
.
“Karena itu saya harapkan ini dijaga benar nanti pak Lucky (Kadis Pertanian Provinsi NTT ) nanti kerjasama dengan Bank NTT, tolong jangan di Bank NTT Pusat saja yang mengerti lalu di cabangnya tidak tahu. Semua harus paham. Kedua syarat 1 orang minimal 1 hektare jangan nanti orang mau tanam 10 hektare, di bilang ‘tidak 1 orang 1 hektar saja’ orang yang datang dengan 10 hektar itu ya ikat satu kali. 5 Ha untuk satu orang itu bagus, ini maksudnya kita sedang mendorong teman-teman di Timor supaya mereka minimal tanam 1 hektare,”ungkapnya.

Dalam kesempatan itu Gubernur NTT didaulat untuk melakukan pelepasan pengiriman jagung hasil program TJPS Pola Kemitraan sebesar 10 ton yang dihasilkan dari lahan seluas 2 hektare yang dikelola oleh kelompok tani, yang kemudian dibeli oleh offtaker dengan harga beli Rp 4.000,-/Kg.

Kemudian beliau juga didaulat untuk melakukan Penandaan hewan ternak secara simbolis dengan ditandai pemberian tindik (chip) pada ternak 1 ekor ternak sapi dari yang telah disiapkan sebanyak 10 ekor sapi yang terdiri dari 2 jantan dan 8 betina.

Adapun target pendataan kepada ternak besar yang terdiri dari sapi dan kerbau adalah sebanyak 46.589 ekor, dan yang sudah terealisasi sebanyak 8.334 ekor yang terdiri dari Sapi sebanyak 7.321 ekor dan kerbau sebanyak 1.013 ekor, dan persebarannya di 7 Kecamatan, dengan rincian persebaran antara lain, Kecamatan Aesesa dari Target 11.725 ekor yang sudah terealisasi 2.480, Kecamatan Aesesa Selatan Target 4.840 ekor yang sudah terealisasi 89 ekor, Kecamatan Boawae Target 13.401 ekor yang sudah terealisasi 2528 ekor, Kecamatan Keo Tengah Target 1.078 ekor yang sudah terealisasi 194 ekor, Kecamatan Mauponggo Target 2.939 ekor yang sudah terealisasi 608 ekor, Kecamatan Nangaroro Target 3.800 ekor yang sudah terealisasi 142 ekor dan Kecamatan Wolowae Target 8.815 ekor yang sudah terealisasi 588 ekor.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo, Olivia Monika Mogi dalam laporannya menjelaskan, luas lahan TJPS Pola Kemitraan di Kabupaten Nagekeo Tahun 2022 seluas 59,5 hektar dengan perincian luas tanam 59,5 hektar, luas panen 43,5 Ha, 16 Ha mengalami gagal panen sebagai akibat dari curah hujan yang tinggi dan hasil produksi sebesar 108.368 kg dari 43,5 hektar. Lahan TJPS seluas 59,5 Ha tersebut terbagi di 4 Kecamatan, 9 Desa, yang terdiri dari 41 Kelompok Tani, dengan 71 petani pelaksanaanserta total pinjaman untuk program TJPS tersebut sebesar Rp. 590.000.000.

Sepaket dengan kegiatan tersebut, juga dilakukan penyerahan Kredit Mikro Merdeka dari Bank NTT kepada anggota kelompok tani tersebut. (HT)