Site icon Suara NTT

Ide Cemerlang Ketua PKK NTT dalam Tekan Angka Stunting

Suara-ntt.com, Kupang-Berbagai ide atau gagasan dari  Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam menekan dan mencegah angka stunting yang cukup tinggi. Salah satu langkah dan strategi yang dilakukan adalah pemberian makanan tambahan (PMT) di Desa Model.

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Julie Sutrisno Laiskodat mengatakan, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Desa Model di NTT bukan saja pada ibu hamil, tetapi diberikan kepada seluruh anak PAUD, anak SD, ibu menyusui dan juga  Balita yang ada di Desa Model (Desmod) bentukan PKK Provinsi NTT.

Dikatakan, sekian lama yang berhak menerima PMT itu hanya ibu hamil saja dalam bentuk makanan siap saji yakni biskuit. Namun pola lama itu diubah oleh Bunda Julie ketika menjabat sebagai menjadi Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi.

Dirinya mengharuskan para penerima PMT dimana  makanan yang diberikan harus dimasak oleh para ibu PKK yang ada di Desa Model tersebut. Dan seluruh bahan makanan yang disiapkan juga dari desa tersebut sehingg terjadi perputaran ekonomi  tentunha dirasakan masyarakat desa setempat.

“Kami datangkan ahli gizi untuk melatih ibu-ibu PKK. Makanan yang kami berikan juga adalah makanan dengan nilai gizi tinggi. Kacangnya terbaik, dagingnya terbaik, ikannya terbaik, kelornya terbaik, sayurnya juga yang terbaik. Dan seluruh bahan makanan itu diambil dari desa itu,”katanya.

Dijelaskan, tidak semua masyarakat desa di NTT mengonsumsi ikan. Bagi yang mereka yang sangat susah mendapatkan dan mengonsumsi ikan maka akan dibangun kolam ikan air tawar.

“Tentunya tidak semua Desa Model yang ada dapat mengonsumsi ikan. Oleh karena itu pada desa ini kami membangun kolam ikan, bibitnya juga kami berikan, sehingga masyarakat juga dapat mengonsumsi ikan yang nilai gizinya sangat tinggi,”ungkapnya.

Lebih lanjut kata dia, program itu merupakan bentuk tindak lanjut dari apa yang telah digagas Gubernur NTT untuk mencegah angka stunting di daerah dan juga demi pemberdayaan masyarakat.

“Gubernur yang punya ide, kami eksekutornya,”bebernya.

Untuk diketahui bahwa hingga saat ini terdapat 44 Desa Model yang tersebar di seluruh wilayah NTT. Dan salah satu tujuan dari pemberian PMT ini untuk mengatasi masalah stunting yang cukup tinggi di NTT. Dan pemberian PMT ini merupakan salah satu dari 16 inovasi yang saat ini telah dijalankan Tim Penggerak PKK Provinsi.

“Desa Model itu dibentuk bukan karena stuntingnya tinggi, tetapi salah satu tujuannya adalah menurunkan serta mencegah agar ke depan tidak ada lagi kasus stunting baru. Oleh karenanya kami serius dalam pemberian PMT ini. Dan mimpi ini juga yang selalu digaungkan oleh Gubernur NTT saat ini,”jelasnya.

Sementara salah satu penerima PMT atas nama
Sesti Lopo merasa sangat bersyukur dengan adanya program tersebut. Karena setiap pagi mulai dari hari Senin sampai Sabtu, anaknya boleh menikmati makanan bergizi yang disajikan.

“Menu yang diberikan setiap hari itu bervariasi.
Adakalanya ayam, ada juga ikan dan telur. Sayurnya juga bervariasi. Seperti sayur bening dari kelor dan bayam yang dimasak oleh ibu-ibu dari PKK setempat yang telah dilatih oleh ahli gizi. Dan baru kali ini kami merasakan program yang langsung menyentuh,”pungkasnya. (HT)

Exit mobile version