Infrastruktur Bendungan di NTT Dorong Ekonomi dan Pariwisata

oleh -870 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Selain sebagai sumber irigasi, Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, mengungkapkan bahwa bendungan di Provinsi Nusa Tenggara Timur juga berpotensi meningkatkan sektor ekonomi dan pariwisata.

Andriko menjelaskan bahwa beberapa bendungan, seperti Bendungan Temef yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, sudah memiliki daya tarik pariwisata dengan spot menarik yang dikembangkan di sekitar bendungan tersebut.

“Bendungan tidak hanya berfungsi untuk irigasi, tetapi juga untuk budidaya ikan air tawar, yang menambah nilai ekonomi bagi masyarakat, serta sebagai sarana distribusi air bersih,” jelas Andriko.

Ia juga menambahkan, bendungan seperti Temef telah membawa dampak positif pada sektor pariwisata daerah karena pengelolaan yang baik.

Andriko menegaskan bahwa infrastruktur bendungan, jika dikelola dengan baik, tidak hanya akan meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi lain melalui pengembangan sektor pariwisata dan budidaya ikan.

Dia menekankan pentingnya optimalisasi infrastruktur bendungan guna mendukung produktivitas pertanian dan ketahanan pangan di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Andriko mengungkapkan bahwa tujuh bendungan telah dibangun di wilayah NTT, termasuk Bendungan Tilong, Raknamo, Rotiklot, Napung Gete, Temef, Manikin, dan Lambo Mbay.

Andriko menjelaskan bahwa bendungan-bendungan ini akan dioptimalkan untuk irigasi lahan pertanian masyarakat.

“Pembangunan bendungan tidak hanya sebagai infrastruktur primer, tapi juga akan diikuti dengan pembangunan infrastruktur sekunder dan tersier seperti saluran distribusi air ke lahan pertanian. Ini penting untuk memaksimalkan pemanfaatan air dari bendungan,” kata Andriko.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pengelolaan dan perawatan rutin bendungan sangat diperlukan untuk memastikan air yang ditampung tetap dalam jumlah yang besar, dan distribusi air ke lahan pertanian berjalan lancar.

Dengan adanya bendungan, Andriko berharap petani di NTT dapat meningkatkan produktivitas panen mereka, dari sekali setahun menjadi dua atau tiga kali setahun, serta memperluas lahan pertanian.

Pemerintah NTT juga tengah merancang Peraturan Daerah sebagai upaya mendukung Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2024 tentang Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal. ***