Inilah Bentuk Sentuhan Kasih Seorang Patris Lali Wolo Bagi 111 Anak Stunting di Kabupaten Nagekeo

oleh -127 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Perhatian dan Kepedulian anggota DPRD Provinsi NTT dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Patris Lali Wolo terhadap anak-anak yang menderita stunting begitu tinggi.

Dengan melihat kondisi itu maka tergeraklah hati seorang Patris Lali Wolo bersama seluruh kader PDI Perjuangan Kabupaten Nagekeo dan Ngada untuk memberikan bantuan kemanusian berupa uang tunai dan telur kepada 111 anak yang menderita stunting di Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo dan lima anak di Desa Mengeruda, Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada.

Bantuan tersebut diserahkan dalam rangkaian kegiatan kunjungan kerja dan reses sebagai Wakil Rakyat di DPRD Provinsi NTT pada 22 Oktober sampai 1 November 2021.

Patris mengatakan, bantuan kemanusiaan yang diberikan itu dilakukan bersama seluruh kader PDI Perjuangan Kabupaten Nagekeo dan Ngada di 19 desa/kelurahan yang dikunjungi.

Selain bantuan uang dan telur, pihaknya juga memberikan bantuan benih dan bibit hortikultura kepada masyarakat untuk ditanam pada pekarangan rumah. Hal itu dilakukan dengan maksud untuk pemanfaatan pekarangan sebagai cadangan protein nabati bagi anak dan keluarga. Selain itu untuk mendukung aspek ekonomi keluarga, edukasi dan estetika guna mewujudkan suksesnya pekarangan tri fungsi.

“Setiap anak kita kasih 60 butir telur ayam, uang 200.000 rupiah untuk beli susu. Dan setiap orang tua dari anak stunting mendapatkan 100 bibit bunga kol, 100 bibit terong dan tiap desa mendapatkan 20.000 benih bayam,”ungkapnya.

Pada kesempatan itu dia menyampaikan, bantuan dana, telur ayam, dan bibit hortikultura juga diserahkan untuk perangkat desa dan bidan desa.
Dan total bantuan yang diberikan sebagai berikut; 10.480 butir telur ayam, 11.600 benih bibit bunga kol, 11.600 benih bibit terung, dan 95.000 benih bibit bayam. Sedangkan total uang tunai untuk anak stunting dan kantor desa senilai Rp 71.200.000.

“Kami laksanakan kerja kemanusiaan ini bersama seluruh kader PDI Perjuangan Kabupaten Nagekeo dan Ngada. Ini bukti semua kader partai tegak lurus menjalankan instruksi partai. Sangat penting kerja gotong royong untuk percepatan penyelesaian stunting demi masa depan generasi kita,” tandas Patris.

Ia mengajak semua komponen untuk tergerak hatinya karena belas kasih terhadap anak- anak stunting demi mewujudkan hak asasi anak manusia.

“Walaupun hal kecil namun kalau semua kita serentak bergerak berjalan secara bersama- sama, diyakini stunting bisa cepat terselesaikan,” kata Patris.

Lebih lanjut dia menyebutkan, 18 desa/kelurahan yang dikunjungi di Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo. Antar lain Desa Kelewae, Desa Leguderu, Desa Rigi, Kelurahan Natanage, Kelurahan Natanage Timur, Kelurahan Wolopogo, Kelurahan Rega, Desa Focolodo, Desa Nagerawe, Desa Alo Rawe, Desa Gerodhere, Desa Dhereisa, Desa Wolowea Timur, Desa Wea Au, Desa Wolowea, Desa Raja, Desa Raja Timur, dan Desa Raja Selatan.

Sekretaris Desa Gerodhere, Kecamatan Boawae, Tonce Lado mengatakan, bantuan yang diterima ini dapat dimaknai bahwa secara pribadi Patris Wolo menyerahkan tanggung jawab moral dan moril untuk semua warga desa menyikapi persoalan stunting. Karena itu ibu- ibu harus menjaga kesehatan terutama bayi yang ada dalam kandungan mulai nol bulan sampai sembilan bulan agar anak- anak terhindar dari gizi kurang, gizi buruk dan stunting.

“Kita target bersama kepala desa dan lembaga desa, paling lambat tahun 2024, tidak ada lagi kasus stunting di Desa Gerodhere,” tandas Tonce.

Lurah Natanage Timur, Kecamatan Boawae, Ina Maghi didampingi Sekretaris Lurah, Hendrik mengatakan,saat ini masih ada lima kasus stunting dan ditargetkan pada tahun depan tidak ada lagi kasus stunting atau nol kasus stunting.

“Persoalan stunting semata- mata karena ketidakmengertian mereka akan hal ini. Karena masyarakat memiliki daya juang yang tinggi dan ada begitu banyak potensi yang ada di desa. Bila sejumlah persoalan seperti air dapat diatasi, diyakini kasus stunting tidak terjadi di kelurahan ini,”pungkasnya.(HT)