Jalan Timor Raya KM 41 Terancam Putus, Pemkab Kupang dan BPJN NTT Turun Tangan

oleh -75 Dilihat

Suara-ntt com, Oelamasi-Jalan Timor Raya KM 41 di Desa Camplong 1, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, terancam putus akibat tergerus derasnya arus Sungai Lili yang meluap akibat tingginya curah hujan.

Situasi darurat ini mendorong Penjabat Bupati Kupang, Alexon Lumba, Kapolres Kupang AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata, dan pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT turun langsung ke lokasi untuk mengambil tindakan darurat. Sejumlah alat berat telah dikerahkan guna mengubah aliran sungai dan mengurangi ancaman abrasi pada badan jalan.

Penjabat Bupati Kupang, Alexon Lumba, menjelaskan bahwa curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir di Sungai Lili, yang menggerus sisi jalan hingga terancam putus.

“Atas koordinasi lintas sektoral, kita dapat mengantisipasi kondisi ini dengan menurunkan alat berat untuk merubah alur sungai. Pihak BPJN NTT dan dinas teknis juga sudah memikirkan langkah antisipasi dengan menyiapkan jalur alternatif agar arus transportasi tetap normal,” ujar Alexon, Selasa (7/1/25) di lokasi kejadian.

Kapolres Kupang, AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata, mengimbau masyarakat yang melintasi jalur tersebut agar berhati-hati dan tetap waspada, terutama bagi kendaraan bertonase berat.

“Jalan Timor Raya di KM 41 saat ini mengalami kemacetan akibat abrasi dari Sungai Lili. Untuk sementara hanya bisa dilalui satu jalur dengan sistem buka tutup. Kami bersama BPJN NTT, Pemkab Kupang, dan Dinas PUPR terus berupaya mengurai kemacetan,” jelas Kapolres.

Guna mengatasi kepadatan lalu lintas, pihak kepolisian telah menurunkan personel dari Satlantas, Samapta, dan Polsek Fatuleu untuk membantu mengatur lalu lintas.

Evaluasi Jalan dan Opsi Jembatan Darurat

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.1 Satker PJN BPJN NTT, Paul Hugo Sacharias, menyampaikan bahwa pihaknya sedang mengidentifikasi kelayakan jalan dan jembatan yang terdampak banjir.

“Jika kerusakan tidak parah, jalan dan jembatan akan tetap digunakan. Namun, jika kondisi terus memburuk, kami akan mempertimbangkan pembangunan jembatan Bailey sebagai solusi sementara. Evaluasi menyeluruh sedang dilakukan untuk mengetahui tingkat kerusakannya,” ujar Paul.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kupang, Teldy Sanam, mengapresiasi langkah cepat yang diambil oleh BPJN NTT dan Polres Kupang dalam menghadapi kondisi darurat ini.

“Kami berharap arus kendaraan segera kembali normal. Mengingat saat ini musim hujan, kondisi jalan ini memang rawan longsor. Kami bersama BPJN NTT akan terus berupaya membuka jalur alternatif agar aktivitas masyarakat tidak terganggu,” tutup Teldy.

Pemerintah Kabupaten Kupang dan pihak terkait terus memantau perkembangan di lokasi dan mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati selama kondisi cuaca ekstrem ini. ***