Site icon Suara NTT

Jelang Nataru, Penjabat Wali Kota Kupang Sidak ke sejumlah Pasar dan Distributor

Suara-ntt.com, Kupang-Menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru), Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah Kota Kupang (TPID) melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah pasar dan distributor di Kota Kupang.

Hal itu dilakukan guna mengendalikan harga pasar menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) untuk memantau perkembangan harga dan ketersediaan stok pada Selasa, 6 Desember 2022.

Penjabat Wali Kota melakukan pemantauan di Pasar Oebobo, pabrik tahu dan distributor telur.

Pemantauan berawal dari Pasar Oebobo, Kelurahan Fatululi, di mana Penjabat Wali Kota berkesempatan menyapa langsung para pedagang sambil menanyakan harga bahan makanan seperti daging ayam, bawang dan tomat.

Dari hasil pemantauan ditemukan kenaikan harga barang hingga Rp 5.000. Kenaikan harga diakibatkan stok yang berkurang dan adanya kenaikan biaya pengangkutan barang dari produsen ke pasar.

Selanjutnya Penjabat Wali Kota bersama rombongan sempat singgah di Pabrik Tahu Pink Jaya, Kelurahan Oebufu. Pemilik pabrik yang ditemui mengakui ada kenaikan harga tahu akibat kenaikan harga kacang kedelai impor, dari semula Rp 400 ribu/karung (isi 50 kg) naik bertahap Rp 25 ribu setiap bulan hingga sekarang mencapai Rp 700 ribu/karung.

Pemantauan berakhir di gudang distributor telur milik H. Muhammad, M.S. di Kelurahan Tuak Daun Merah (TDM). Oleh distributor dijelaskan bahwa telur saat ini mereka jual dengan harga Rp 60 ribu/papan. Dikawatirkan akan mengalami kenaikan harga, karena permintaan menjelang Natal akan tinggi sementara stok terbatas.

Dalam rapat evaluasi yang dilaksanakan usai melakukan pemantauan, Penjabat Wali Kota menegaskan menjelang Natal, sidak pasar perlu secara rutin dilakukan bersama stakeholder terkait termasuk TNI dan Polri untuk turut mengawasi, guna mencegah kenaikan harga yang tidak terkendali dan merugikan masyarakat.

“Yang perlu mendapat perhatian serius adalah komoditi yang didatangkan dari luar daerah, seperti telur, daging ayam dan beras. Petugas lapangan harus turun setiap hari memantau perkembangan harga barang di pasar,”ungkapnya.

Pemantauan juga menurutnya penting untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan harga sehingga dapat diintervensi. Apakah karena soal stok di distributor yang terbatas, atau kah karena kenaikan biaya pengangkutan barang dari produsen hingga ke pasar. Penjabat juga minta dukungan Bulog perlu bekerja sama dengan para distributor dan pengecer untuk membantu mengendalikan harga barang kebutuhan pokok lewat operasi pasar.

George juga menyinggung peluang kerja sama Pemkot Kupang dengan Bulog yang dapat berperan sebagai distributor penyalur sebagai tindak lanjut kesepakatan kerja sama yang baru disepakati dengan Pemerintah Kabupaten Blitar, Jawa Timur dan Kabupaten Bangli, Bali, khusus soal pasokan telur.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kupang, Ramly K. T. Kusumo, S.P. M.AP. pada kesempatan yang sama menyampaikan fenomena kenaikan harga barang kebutuhan pokok menjelang hari besar keagamaan sudah biasa terjadi. Senada dengan Penjabat Wali Kota menurutnya yang perlu dilakukan saat ini adalah fokus pada komoditas yang naik harga, dengan memastikan ketersediaan stok yang didatangkan dari luar, serta menjalin kerja sama dengan daerah luar sebagai pemasok, sehingga paling lambat 1 minggu sebelum Natal harga barang di pasar sudah terkendali. Diakuinya, perlu ada upaya yang lebih keras untuk memastikan stok telur aman menjelang Natal.

Sementara itu, Asisten Manager Perencanaan Operasional dan Data Pangan Bulog NTT, Norin Samma memastikan Bulog NTT siap mendukung upaya Pemkot Kupang dan siap untuk membahas lebih lanjut rencana kerja sama tersebut.

Menurutnya yang perlu menjadi perhatian serius saat ini untuk pengendalian harga adalah bagaimana memastikan barang kebutuhan pokok yang dipasok dari luar bisa cepat sampai di Kupang sehingga stok tetap aman. (PKP_ans/ht)

Exit mobile version