Suara-ntt.com, Kupang-Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) NTT, Agustinus Junianto mengatakan, saat ini pihaknya lagi berkoordinasi dengan pemerintah setempat dalam hal ini Camat dan Kepala Desa untuk membuka jalur alternatif di bagian bawah longsoran.
Diperkirakan panjang jalan alternatif tersebut sekitar 580-600 meter. Hal itu dilakukan untuk membuka kembali akses jalan Trans Timor dari arah Kota Kupang menuju Soe, Kefa, Atambua, Malaka dan negara Timor Leste ataupun sebaliknya.
“Jika tidak ada komplain dari masyarakat setempat untuk kita buka jalur alternatif itu maka pada hari ini juga kita langsung eksekusi,”kata Kepala BPJN NTT dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPRD NTT, Dinas PUPR NTT dan BWS NT II di ruang Komisi IV DPRD NTT pada Senin, 20 Pebruari 2023.
Dijelaskan, pada Jumat, 17 Pebruari 2023 sore terjadi longsoran di jalan Trans Timor yang berlokasi di kilometer 72 Takari Kabupaten Kupang masih kecil namun pada pukul 02:00 WITA tanah dari gunung itu sudah berpindah ke jalan raya. Dengan demikian, akses jalan menjadi tertutup dan lumpuh dari Kota Kupang menuju Soe, Kefa, Atambua, Malaka dan negara Timor Leste.
“Dan pada hari Sabtu (18/2/23) kita terjun empat alat berat jenis eksavator di lokasi longsoran,”ungkapnya.
Dikatakan, pada saat itu pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah setempat dalam hal ini, camat dan kepala desa untuk mencarikan jalur alternatif. Dan pada hari Minggu (19/2/23, red) kemarin sekitar pukul 14:00 WITA pihaknya melihat dan memantau kondisi riil di lapangan dimana banyak yang antri baik dari arah Kota Kupang maupun Soe sehingga membuka akses jalan diatas timbunan tanah yang longsor.
“Untuk sementara yang dilewati adalah jalan timbunan dari hasil longsoran itu. Dan tadi malam sekitar jam 07 malam akses jalan itu sudah bisa dibuka sehingga antrian panjang itu sudah bisa teratasi. Tapi yang bisa melewati jalan itu hanya kenderaan roda dua dan empat,”jelasnya. (Hiro Tuames)