Suara-ntt.com, Kupang-Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Julie Sutrisno Laiskodat rela menggelontorkan anggaran ratusan juta rupiah demi membiayai program English Boot Camp NTT Future Entrepreneurs bagi siswa SMA Negeri 6 Kupang.
Bunda Julie mengatakan, dengan anggaran sebesar itu tidak menjadi masalah demi anak-anak SMA Negeri 6 Kupang dalam mengikuti program kegiatan tersebut. Dan dana itu merupakan uang pribadi bukan bersumber dari pemerintah atau APBN.
“Bagi bunda tidak masalah buang uang ratusan juta rupiah untuk program ini demi anak-anak SMA Negeri 6 Kupang. Namun yang penting kalian bisa belajar dan mengikuti kegiatan tersebut dengan baik,”kata Anggota Fraksi Partai NasDem DPR RI ini ketika melaunching program English Bootcamp, NTT Future Enterpreneurs secara virtual di SMA Negeri 6 Kupang pada Selasa, 11 April 2023.
Dia menjelaskan, Program English Bootcamp, NTT Future Enterpreneurs ini agak berbeda dengan program Bahasa Inggris yang diajarkan di sekolah. Karena, selain tenaga pengajarnya banyak yang berasal dari luar negeri, juga ada pembelajaran di bidang enterprenurship.
“Dengan demikian, program ini kita harapkan bisa mengubah mindset anak-anak NTT bisa disiplin dan bertanggungjawab dan punya SDM yang bagus,”ungkapnya.
Dikatakan, program tersebut hanya berlangsung selama 5 minggu. Dan di puncak atau akhir dari program itu akan dipilih 5 siswa peserta terbaik yang mendapat beasiswa penuh darinya.
“Nanti di bulan Mei penutupan ada 5 siswa akan diumumkan sebagai pemenang. Dan mereka dapat beasiswa full dari Bunda untuk kuliah di IPMI International Business School Jakarta. Peserta beasiswa ini wajib berbahasa Inggris. Cukup disetujui orang tua, dan bawa diri saja. Bunda pengen dukung sekolah jam 5:30 pagi melalui beasiswa ini,”jelasnya.
“Bunda berharap semua siswa bisa mengikuti kegiatan dengan baik dan fokus ke SMA Negeri 6 Kupang untuk berbahasa Inggris,”tambahnya.
Lebih lanjut kata dia, program ini dalam rangka mendukung masuk sekolah jam 05:30 pagi yang dicetuskan oleh pemerintah provinsi NTT. Dimana SMA Negeri 1 Kupang dan SMA Negeri 6 Kupang menjadi pilot project di NTT.
Edukita sendiri merupakan platform belajar Bahasa Inggris online terkemuka di Indonesia, dengan kurikulum berbasis standar internasional. Para pengajar dalam program ini pun tidak hanya berasal dari Indonesia, melainkan juga dari luar negeri seperti Amerika dan Australia.
“Beberapa pekan yang lalu Bunda pernah minta 10 siswa SMA 6 untuk menyampaikan apa cita-citanya. Di situ ada yang menjawab ingin jadi guru, tentara, dokter, dan lain-lain. Bunda sangat sedih karena ketika ditanya cita-citanya, tidak ada siswa yang mengatakan mau sekolah untuk angkat potensi yang ada,”terangnya.
Untuk diketahui pasca diberlakukan sekolah jam 05:30 pagi untuk SMA Negeri I Kupang dan SMA Negeri 6 Kupang, Bunda Julie Laiskodat menggandeng UMKM Kelor Kota Kupang untuk pemberian Makanan Tambahan berbahan dasar Kelor dan pangan lokal NTT bagi para siswa.
Selain itu Bunda Julie juga menggandeng Dinas Kesehatan NTT melakukan pengecekan kesehatan gratis bagi dan pembagian vitamin bagi siswa kelas XII SMAN 6 Kupang.
Dalam kesempatan itu dia memaparkan bahwa provinsi NTT sangat kaya. Namun kekayaan sumber daya alam itu belum bisa dimanfaatkan secara maksimal karena anak-anak NTT sendiri belum tahu bagaimana memanfaatkan sumber daya yang ada.
“Ibarat kita sudah diberi kendaraan oleh orang tua kita, namun kita tidak bisa gunakan katena kita tidak tahu cara mengendarainya,”paparnya.
Dia juga menyebut, NTT amat kaya dalam banyak hal, terutama di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan.
“Tiga bidang itu saja potensinya sangat besar. Tuhan sudah kasih kita semuanya, tapi belum ada yang mengeksplorasinya dengan baik dan maksimal,” imbuhnya.
Dia menambahkan dibutuhkan aneka terobosan untuk meningkatkan sumber daya manusia. Dan sekolah jam 05.30 pagi adalah salah satu terobosan untuk meningkatkan kedisiplinan, ketangguhan, kesehatan, dan hal-hal positif lainnya.
Sementara itu Kepala Bidang Pendidikan SMA/SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ayub Sanam mengatakan, program
English Bootcamp, NTT Future Enterpreneurs ini penting sekali untuk meningkatkan kompetensi siswa.
“Selama ini anak-anak yang lolos perguruan tinggi negeri sangat sedikit, sehingga dibutuhkan terobosan-terobosan untuk meningkatkan prosentase kelulusan para siswa di perguruan tinggi negeri,” ujarnya.
Sanam mengucapkan terima kasih kepada Bunda Julie dan Tim Edukita yang telah membantu pendidikan di Nusa Tenggara Timur.
“Dengan pola pembimbingan ini, diharapkan bisa membantu anak-anak kita, dan diharapkan pendidikan di NTT bisa lebih baik,” harapnya.
Dijelaskan, program ini bakal diterapkan di semua SMA di NTT namun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT akan mengevaluasinya terlebih dahulu.
“Jika ada sekolah yang mampu membiayainya secara mandiri, nanti kita dari dinas akan fasilitasi,” tandasnya.
Kemudian Tim Edukita/NTT Future Entrepreneurs, Runny Rudiyanti menyampaikan dalam hidup ini harus
memberi manfaat bagi orang lain.
“Melalui program ini, kita bisa membantu siswa untuk menjadi lebih baik.Programnya selama 5 minggu. Ada pengajar dari luar negeri yang akan mengajar bukan hanya bahasa Inggris, tapi juga tentang enterprenerurship,” bebernya.
Ia mengungkapkan dengan berbahasa Inggris akan membuka pintu lebih luas lagi untuk siswa merambah berbagai hal. Termasuk bisa masuk perguruan tinggi negeri, maupun untuk mendapatkan pekerjaan kelak.
“Keaktifan selama mengikuti program akan menjadi faktor yang turut menentukan keberhasilan bagi para siswa,” pungkasnya. (Hiro Tuames)