Suara-ntt.com, Kupang-Hingga saat ini berdasarkan data yang ada di Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTT, jumlah pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di NTT sebanyak 105.000
“Di NTT sendiri, jumlah pelaku UMKM kurang lebih 105.000 unit apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk NTT 5,5 juta jiwa yang berarti total masyarakat yang bergerak di sektor wirausaha hanya 1,9 persen. Oleh sebab itu, seharusnya memacu pertumbuhan ekonomi suatu daerah minimal 2 persen dari total penduduknya harus bergerak di sektor wirausaha,” kata Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi saat membuka acara Expo Kreatif Anak Negeri 2020 dengan tema ‘Menggairahkan Ekonomi Melalui UMKM’ di Millenium Ballroom Kupang, Rabu (16/9/2020).
Wagub Nae Soi mengatakan, dalam mewujudkan visi NTT Bangkit Menuju Masyarakat Sejahtera, Pemprov NTT juga secara khusus berkomitmen memprioritaskan pembangunan ekonomi berbasis ekonomi kerakyatan.
“Saya harapkan dengan pemberdayaan masyarakat dan sumber daya yang ada dengan expo ini juga menunjukan potensi sumber daya daerah dapat dikembangkan menjadi produk-produk unggulan,” ujarnya.
Dikatakan, dalam peningkatan kapasitas dan kualitas usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sangat diperlukan untuk membantu pemulihan ekonomi pada masa pandemi corona virus atau covid-19.
“Kita perlu mewujudkan UMKM yang memiliki daya saing dengan meningkatkan kualitas dan kapasitas untuk bisa terus mendorong pemulihan ekonomi saat ini. UMKM harus didukung dengan sebaik-baiknya. Kemudian kita mau agar bisa terbangunnya komitmen perangkat daerah untuk mendata UMKM _by name, by adrress, by phone, by product dan by sector_. Produknya apa saja, oleh pihak mana saja supaya kita bantu bersama,” jelasnya.
Lebih lanjut kata dia, dalam situasi pandemi covid 19 saat ini, salah satu sektor yang terkena dampak adalah UMKM maka perlu penanganan yang serius karena mereka sebagai pilar utama ekonomi memiliki peran strategis baik dari jumlah, sebaran usaha, dan juga penyerapan tenaga kerja yang besar.
“Kita harus mampu membuat pasar produk dan pasar unggulan yang kreatif dan inovatif dengan saling memberikan motivasi. Pemberdayaan UMKM dan penumbuhan wirausaha baru perlu dilaksanakan oleh pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat secara menyeluruh dan berkesinambungan,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu dia juga berterima kasih kepada Ketua Dekranasda Provinsi NTT, Julie Sutrisno Laiskodat yang terus memperkenalkan dan mempromosikan kain tenun asal NTT sebagai produk kekayaan budaya untuk dikenal dunia serta apresiasi kepada Biro Ekonomi dan Kerja Sama Setda Provinsi NTT bersama Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) yang sudah menggagas dan melaksanakan kegiatan expo tersebut.
Sementara itu Kepala Biro Ekonomi dan Kerja Sama Setda Provinsi NTT, Lery Rupidara, mengatakan Pemprov NTT bersama dengan FKLJK menginisiasi expo ini untuk menjadi sarana menampilkan produk unggulan NTT yang berbasis pada pertanian, peternakan, kelautan perikanan, kehutanan dan dan pariwisata serta mempertemukan produsen dan distributor bersama konsumen dalam peningkatan kapasitas UMKM.
Untuk diketahui yang berpartisipasi pada expo tersebut diantaranya UMKM Binaan PT Jamkrida,UMKM Binaan Bank NTT, UMKM Binaan Bank Indonesia, PT Telkom Indonesia, Dekranasda NTT, BPJS Ketenagakerjaan, Dinas Kesehatan dan BPOM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Biro Ekonomi dan Kerja Sama, Dinas Koperasi,Tenaga Kerja dan Transmigrasi, PT Kawasan Industri Bolok, PT BPR TLM, Perbarindo, PT Pegadaian dan PNM. (Hiro Tuames/Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT)