Kajati NTT Luncurkan Program “Jaga Guru” untuk Perlindungan Tenaga Pendidik

oleh -94 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Nusa Tenggara Timur (NTT), Zet Tadung Allo, meluncurkan program Jaga Guru sebagai bentuk perlindungan hukum bagi para tenaga pendidik di wilayah NTT. Program ini diresmikan bertepatan dengan peringatan HUT ke-79 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional ke-30, yang diadakan di Auditorium Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang pada Senin, 25 November 2024.

Dalam sambutannya, Zet Tadung Allo menyoroti tantangan berat yang dihadapi para guru, termasuk perlakuan tidak manusiawi dari sebagian orang tua murid. Ia menegaskan pentingnya melindungi martabat dan hak-hak guru sesuai dengan Undang-Undang Guru dan Dosen, yang menjamin perlakuan setara di depan hukum.

“Kami hadir melalui aplikasi Jaksa Sapa Guru, yang dapat diakses dengan mudah melalui ponsel. Aplikasi ini memungkinkan guru melaporkan masalah tanpa harus datang ke kota. Ini adalah komitmen nyata kami untuk mendampingi bapak/ibu guru sebagai pilar utama menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Kajati.

Hadir mendampingi Kajati, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi NTT, N. Rahmat R., serta sejumlah pejabat daerah, termasuk Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Ambrosius Kodo yang mewakili Penjabat Gubernur NTT Andriko Noto Susanto, Penjabat Wali Kota Kupang Linus Lusi, Forkopimda NTT dan Kota Kupang, serta Rektor Undana Kupang Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam.

Acara ini juga dihadiri ribuan guru dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA/SMK di Kota Kupang. Total terdapat 7.039 guru dari seluruh wilayah Kota Kupang yang terdata.

Ketua Umum PGRI NTT, Samuel Haning, mengapresiasi langkah Kejaksaan Tinggi NTT dalam meluncurkan program ini. “Ini adalah bukti nyata sinergi antara pemerintah dan penegak hukum dalam memastikan kesejahteraan serta perlindungan hukum bagi guru,” ujarnya.

Dengan peluncuran program Jaga Guru, diharapkan para pendidik di NTT dapat lebih fokus menjalankan tugas mendidik generasi bangsa tanpa rasa takut atau ancaman. “Terima kasih kepada seluruh guru. Kita bersama menuju Indonesia Emas 2045,” tutup Zet Tadung Allo. ***