Kantor Bahasa NTT Paparkan Sejumlah Capaian Kinerja di Tahun 2023

oleh -307 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melakukan taklimat media terkait Capaian Kinerja Kantor Bahasa Provinsi NTT dan Pencanangan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dari Melayani (ZI-WBK/WBBM ) di Hotel Sahid Timore Kupang pada Jumat,15 Desember 2023.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk menyampaikan hasil-hasil yang telah dicapai atau yang telah dilakukan oleh Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur selama tahun 2023.

Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTT, Elis Setiati, S.Pd.,M.Hum menyampaikan kegiatan Kantor Bahasa Provinsi NTT dilakukan berbasis Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP).

Pemaparan pertama terkait capaian yang telah dilakukan oleh KKLP Pembinaan dan Bahasa Hukum (Pembahu), yakni telah melaksanakan kegiatan Pembinaan 45 Lembaga di Kabupaten Ende.

Elis mengatakan, kegiatan tersebut telah dimulai sejak 2022 dan akan berakhir pada 2024. Capaian dari kegiatan ini mengalami peningkatan sebanyak 30 lembaga atau 66,6 persen penggunaan bahasa Indonesia.
Kegiatan KKLP Pembahu lainnya yaitu kegiatan Pembinaan Generasi Muda Terbina Literasi: Abdi Bahasa, Jaga Bahasa, dan Niaga Bahasa. Kegiatan ini berfokus pemberdayaan generasi muda untuk lebih memartabatkan bahasa Indonesia.

“Duta Bahasa menjadi mitra Kantor Bahasa dalam memartabatkan bahasa Indonesia,”kata Elis.

Selanjutnya, taklimat media dilanjutkan dengan pemaparan capaian KKLP Literasi. Pada tahun 2023 ini ada 3 kegiatan yang telah dilakukan. Pertama, KKLP Literasi melakukan Pemutakhiran Profil Komunitas Penggerak Literasi. Kegiatan ini menghasilkan buku Profil Komunitas Penggerak Literasi Tahun 2023.

Kedua, kegiatan Pemberdayaan Komunitas Penggerak Literasi yang diikuti oleh 40 komunitas penggerak literasi di Pulau Sumba, yakni komuinitas yang berasal dari Kabupaten Sumba Timur, Sumba Tengah, dan Sumba Barat. Ketiga, kegiatan yang dilakukan adalah Tindak Lanjut dan Monev Pemberdayaan Komunitas Pegiat Literasi.

Dijelaskan betapa pentingnya komunitas ini hadir di Pulau Sumba? Karena ditemukan masih ada siswa SD kelas 5 yang belum mampu membaca. “Hal ini saya temukan sendiri pada saat kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut. Masih banyak siswa yang tertinggal dan saya sendiri khawatir dengan kondisi ini,”ungkapnya.

Kemudian, KKLP Pelindungan Bahasa dan Sastra. “Kami menjalankan program Kemendikbud, yakni Merdeka Belajar, episode 17: Revitalisasi Bahasa daerah. Tahun lalu, ada 5 bahasa daerah, yaitu bahasa Rote, Abui, Kambera, Manggarai, dan Dawan. Tahun ini ditambah 2 bahasa daerah di Kabupaten Alor, yakni Adang dan Kabola.” Jumlah partisipan dari kegiatan Pelatihan Guru Utama, yakni sebanyak 255 orang. Model yang diterapkan di NTT adalah Tipe C yang disesuaikan dengan pilihan anak-anak.

Lebih lanjut kata dia, pada tahun 2023 ini tidak ada anak-anak yang berminat pada pembelajaran stand up komedi atau komedi tunggal. Bapak/Ibu yang hadir harus mengetahui capaian Program Revitalisasi Bahasa Daerah adalah partisipan sejumlah 71.697 orang yang terimbas. Tentunya, hal ini membuat masyarakat dan pemerintah daerah sadar akan pentingnya melestarikan bahasa daerah.”

Pemaparan selanjutnya adalah capaian yang dilakukan KKLP Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). KKLP BIPA telah melakukan tiga kegiatan fasilitasi program BIPA, yakni melakukan kegiatan Diseminasi Program BIPA di Kabupaten Belu, Bimbingan Teknis Program BIPA di Kota Kupang, dan Pendataan Pemelajar dan Lembaga BIPA di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Capaian Diseminasi Program BIPA di Kabupaten Belu adalah sebanyak 30 orang terfasilitasi program BIPA; Lembaga BIPA yang terfasilitasi sebanyak 18 lembaga; Lembaga penyelenggara program BIPA terfasilitasi program BIPA sejumlah 5 lembaga.

Berikutnya, Bimbingan Teknis Program BIPA di Kota Kupang dengan hasil sebanyak 30 orang terfasilitasi program BIPA. Lembaga terfasilitasi bimbingan teknis program BIPA sejumlah 9 lembaga. Lembaga penyelenggara program BIPA terfasilitasi bimbingan teknis program BIPA sejumlah 2 lembaga. Yang terakhir, dalam pendataan pemelajar BIPA di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tahun 2023 telah teridentifikasi sejumlah 30 orang pemelajar. Pendataan lembaga yang menyelenggarakan pembelajaran BIPA sejumlah 9 lembaga.

Paparan selanjutnya, KKLP Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI). Capaian yang telah dilakukan adalah Sosialisasi UKBI dan Pendampingan Tes UKBI. Selanjutnya, Sosialisasi UKBI dilakukan di Universitas Timor, Kabupaten TTU dan Universitas Flores di Kabupaten Ende yang diikuti oleh 106 orang mahasiswa. Sosialisasi juga dilaksanakan di 10 sekolah di Kota Kupang yang bermitra dan 50 pemangku kepentingan di bidang pendidikan dan pemerintahan di Provinsi NTT. Pendampingan Tes UKBI dilakukan secara luring dan daring dan mencapai jumlah penguji sebanyak 2.763 orang tahun 2023. Capaian PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) sebanyak Rp 33.410.000,00.

Pemaparan selanjutnya dilanjutkan dengan capaian kinerja KKLP Penerjemahan. Elis menyampaikan, “Capaian target KKLP Penerjemahan telah menghasilkan 52 produk cerita anak dan telah diterjemahkan dalam 24 bahasa daerah yakni, bahasa Alor dialek Mauta, bahasa Sikka, bahasa Tetun, bahasa Manggarai, bahasa Sabu, bahasa Lamaholot, bahasa Buna, bahasa Rongga, bahasa Lio, bahasa Helong, bahasa Wersing, bahasa Kabola, bahasa Reta, bahasa Dawan, bahasa Kemak, bahasa Kedang, bahasa Anakalang, bahasa Kodi, bahasa Adang, bahasa Nage, bahasa Rote, bahasa Abui, bahasa Kambera, dan bahasa Melayu Nagi-Larantuka.” Elis menambahkan, “Bapak/Ibu dapat mengunjungi laman Penjaring (https://penerjemahan.kemdikbud.go.id/) yang dimiliki oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa guna mendapatkan semua jumlah buku terjemahan.”

KKLP Perkamusan dan Peristilahan (Perkamusi) memiliki Program Pemerkayaan Kosakata dan Pengembangan Kamus. Capaian yang telah dilakukan oleh KKLP Perkamusi tahun 2023 pada program Pemerkayaan Kosakata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebanyak 313 usulan kosakata bahasa Dawan, 1.079 usulan kosakata bahasa Kemak, dan 32 usulan kosakata bahasa Kambera. Terdapat 7 bahasa daerah di Provinsi NTT yang telah masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yakni bahasa Abui (lego-lego, afui), Bunak (abuk), Kamang (aimala, almang, fot), Kambera, Manggarai (ambaks, ana rona, ana wina, bakes, bambo, campat, cigu, lingko), Melayu Kupang (gembor2), dan Sumba (wunang, pasola). Terdapat juga 2 kamus yang dihasilkan pada program Pengembangan Kamus, yakni: Kamus Percakapan Sehari-hari Bahasa Kemak Duribati yang bekerja sama dengan Bapak Djoese S. Martins Nai Buti dan Kamus Budaya Uab Meto: Dialek Mollo, Amanatun, dan Amanuban. ****