Karya Jane Natalia Suryanto Selama Delapan Tahun di NTT

oleh -363 Dilihat

Suara-ntt com, Kupang-Sejak tahun 2015 atau kurang lebih delapan (8) tahun lalu, Ketua Pembina Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi NTT, Jane Natalia Suryanto sudah berkarya melalui pelayanan misi gereja di Nusa Tenggara Timur khususnya di Pulau Sumba.

“Pada tahun 2015 atau delapan tahun lalu masuk ke NTT dan kita pilih salah satu kabupaten yang miskin di NTT. Saat itu kita masuk ke Pulau Sumba melalui pelayanan misi gereja,” kata Jane Suryanto saat melakukan sosialisasi dan temu kenal dengan pendukung di Kota Kupang beberapa waktu lalu.

“Dari awal pelayanan misi gereja berubah menjadi pelayanan sosial di bidang pendidikan. Kita melatih guru-guru terutama guru matematika. Prinsipnya sederhana jika gurunya pintar otomatis anak didiknya juga ikut pintar,”ungkapnya.

“Ada sekitar 5.000 guru yang kita berikan pelatihan. Dari situ kita masuk ke program beasiswa kepada mahasiswa dan bekerjasama dengan Universitas Kristen Wira Wacana Sumba,”tambahnya.

Jane mengatakan, saat ini pihaknya bekerjasama dengan Univesitas Kristen Wira Wacana Sumba dimana sebagai donatur tetap beasiswa bagi dua orang setiap tahun bagi mahasiswa semester II hingga tamat kuliah.

Kemudian dirinya juga mau menjajaki kerjasama dengan Undana Kupang untuk memberikan beasiswa prestasi bagi dua orang mahasiswa. Dan dalam setahun hanya empat orang anak yang akan dibantu. Selain itu di bidang kesehatan dirinya bersama Ketua DPW PSI Provinsi NTT, dr. Christian Widodo menggelar pengobatan gratis dan membantu mobil ambulance bagi masyarakat di Pulau Timor dan Sumba yang membutuhkan.

“Anak-anak yang mendapat beasiswa full dari saya saat ini baru 11 anak. Dan yang tidak full empat tahun ada 50 anak jadi totalnya jadi total 71 anak. Jadi kalau kita sudah duduk di kursi DPR RI mungkin kuota pasti lebih banyak lagi. Kemudian kita juga membantu ambulance bagi masyarakat,”jelas Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPR RI dari Dapil NTT II ini.

Dia meminta masyarakat untuk tidak boleh benci sama politik, namun yang harus dibenci adalah orang-orang yang menggunakan politik bukan untuk kepentingan banyak orang tetapi bagi diri sendiri dan keluarga.

Dikatakan, baru-baru beredar berita hoax bahwa ibu Jane Suryanto ketika menjadi calon legislatif (Caleg) baru ke NTT. Namun dirinya menepis semua isu murahan tersebut. Untuk diketahui bahwa sebelum caleg beliau sudah memberikan pelayanan sosial di Pulau Sumba.

“Mau jadi terpilih menjadi DPR atau tidak tetap melakukan pelayanan kepada masyarakat. Biasanya kita di pelayanan kalau memberikan sesuatu dengan tangan kanan maka tangan kiri tak usah tahu. Dan kita tetap melayani karena PSI hadir kerja untuk masyarakat,”tegasnya.

Lebih lanjut dia mengaku awalnya tidak tertarik terjun ke dunia politik.

“Memang pada awalnya saya tidak tertarik dengan dunia politik. Pada waktu kecil saya sering ikut bapak dalam pelayanan di gereja. Karena bapak suka membangun gereja. Jadi lebih fokus ke pelayanan di gereja mengikuti jejak bapak,”jelasnya.

Untuk diketahui selama 12 tahun Jane Suryanto berdomisili di Amerika dan satu tahun di Prancis. Kemudian balik ke Indonesia pada tahun 2013 dan pada tahun yang sama dirinya juga menjalankan pelayanan misi gereja di Papua Barat. (Hiro Tuames)