Kehadiran Desa Model di NTT Dinilai Tekan Penurunan Stunting dan Pengembangan Pariwisata

oleh -198 Dilihat

Suara-ntt com, Kupang-Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan dalam rangka pemberdayaan masyarakat desa, dari tahun 2019-2023 telah dibentuk Desa Model di 22 kabupaten/kota sebanyak 44 desa.

Dikatakan, kehadiran desa-desa model tersebut telah membantu penurunan stunting dan pengembangan pariwisata di desa.

Dijelaskan, upaya lain yang dilakukan pemerintah saat ini dalam memberdayakan ekonomi masyarakat desa yakni melalui budidaya bambu yang berkolaborasi dengan Yayasan Bambu Lestari untuk Pengembangan Desa Wanatani Bambu sejak tahun 2021.

“Pemerintah berupaya melibatkan masyarakat dalam pembudidayaan bambu dengan membentuk kelompok
“mama-mama bambu” untuk membudidayakan bibit bambu
sekaligus meningkatkan ekonomi keluarga,”kata Gubernur VBL.

Dipaparkan, Pemerintah Provinsi bekerja sama dengan Yayasan Bambu Lestari mendirikan kampus bambu pertama di Indonesia yang terletak di Turetego Mataloko, Kabupaten Ngada yang diresmikan oleh Gubernur NTT pada 24 Mei 2021.

Di kampus tersebut kata dia, akan dikembangkan berbagai produk unggulan yang terbuat dari bambu di antaranya Sepeda bambu yang menjadi
salah satu cinderamata dari Presiden Joko Widodo kepada para kepala Negara ASEAN pada perhelatan KTT ASEAN ke-42 di
Labuan Bajo 9-11 Mei lalu.

Untuk mendukung upaya tersebut, telah diperluas lokasi budidaya bambu yang tersebar di Kabupaten Sikka, Ende, Nagekeo, Ngada, Manggarai Timur,
Manggarai dan Manggarai Barat. Jenis bambu yang dikembangkan adalah bambu aur, petung dan pering. Total keseluruhan bibit bambu yang disemai mencapai 2,9 juta anakan di mana yang sudah ditanam sebanyak 1,9 juta bibit bambu
untuk merehabilitasi lahan seluas 1.500 hektar. Kunjungan Presiden Joko Widodo pada 1 Juni 2022 di kampus bambu ini
menjadi dukungan nyata bagi pengembangan NTT sebagai
sentra bambu nasional.

Berdasarkan dukungan lintas kementerian seperti Kementerian PUPR, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Koperasi dan UKM, serta mitra terkait, maka telah didirikan Rumah Produksi Bersama (RPB) di Labuan Bajo serta pengadaan bibit dan penanaman sekitar 160.000 bambu di 50
bendungan prioritas di seluruh Indonesia. (HT)