Suara-ntt.com, Kefamenanu-Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) berhasil membongkar kasus dugaan korupsi pembangunan Puskesmas Inbate Tahun Anggaran 2020.
Kecamatan Bikomi, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) pada Dinas Kesehatan terus bergulir.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajar Kabupaten Timor Tengah Utara, Roberth Jimmy Lambila mengaku bahwa kasus dugaan korupsi pembangunan Puskesmas Inbate masih terus dilakukan pendalaman.
Dikatakan, tim penyidik Tindak Pidana Khusus (Tipidsus) Kejari Kabupaten TTU telah berhasil menyita sejumlah uang yang nilainya mencapai Rp. 1.017.354.915.
“Dalam kasus pembangunan Puskesmas Inbate, Kecamatan Bikomi, Kabupaten TTU, penyidik Tipidsus Kejari Kabupaten TTU telah menyita sejumlah uang tunai yang nilainya mencapai Rp 1.017.354.915,” kata Kajari didampingi Kasi Pidsus, Andrew Keya kepada wartawan pada Senin, 24 Januari 2022.
Dijelaskan, uang senilai Rp 1. 017. 354. 915 yang berhasil disita ini merupakan pengembalian dari kontraktor pelaksana terhadap ketidaksesuaian pekerjaan oleh rekanan, pengembalian oleh konsultan pengawas, pinjam bendera, uang yang diserahkan kepada pejabat.
Lebih lanjut kata dia dalam kasus tersebut telah dilakukan pemeriksaan terhadap lima (5) orang saksi yakni Tomas Laka (Kadis Kesehatan), Leonard Diaz (PPK), Yohanis Candra Asa, Benyamin Lasakar (Pelaksana pekerjaan), Yakobus Sonbay (perantara).
“Total saksi yg telah dilakukan pemeriksaan sebanyak 27 orang saksi terdiri dari KPA, PPK, POKJA, Konsultan Perencana, Kontraktor pelaksana, Konsultan Pengawas, Tim Teknis, PPHP, Bendahara, Tenaga Ahli dalam kontrak,”ungkapnya.
Dia menambahkan, tim Penyidik Tipidsus Kejari Kabupaten TTU akan memeriksa sejumlah pihak yang diduga terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan gedung Puskesmas Inbate.
Ditegaskan, dalam waktu dekat Tim Penyidik Tipidsus Kejari Kabupaten TTU akan menentukan pihak-pihak yang paling bertanggungjawab terhadap penyimpangan dalam pembangunan gedung puskesmas Inbate. (HT)
