Suara-ntt.com, Kupang-Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kota Kupang, Yanuar Dally mewakili Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi membuka secara resmi Festival Seni dan Budaya Kelurahan Bakunase II pada Rabu (04/09/24) di halaman Gereja GMIT Yarden Labat, Jalan Alamandar No. 2, Kelurahan Bakunase II, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang.
Acara ini turut dihadiri Ketua DPRD Kota Kupang Sementara, Richard Elvis Odja, Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Kupang, Margaritha Salean bersama jajaran, Camat Kota Raja, Victor Reyneer Therik serta para lurah se-Kecamatan Kota Raja.
Hadir pula Ketua Majelis Jemaat Yarden Labat, Pdt. Martha M. R. Nggauk- Nadaweo, S.Th., Imam Masjid Nurul Yaqin Oetona, Muhamad Kasim, Ketua LPM Kelurahan Bakunase II, Melkianus Wewo, serta para RT/RW, Karang Taruna, PKK Kelurahan Bakunase II, tokoh budaya, tokoh masyarakat, dewan juri, peserta lomba, dan tamu undangan lainnya.
Festival ini digelar sebagai respons terhadap menurunnya minat dan perhatian masyarakat terhadap seni dan budaya asli Nusa Tenggara Timur (NTT) di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan informasi. Pemerintah Kelurahan Bakunase II, berkolaborasi dengan Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK), menyelenggarakan event ini untuk melestarikan budaya NTT yang kaya akan keragaman etnis.
Dalam sambutannya, Asisten Administrasi Umum Yanuar Dally menyampaikan apresiasi kepada perangkat kelurahan dan seluruh pihak yang terlibat dalam persiapan acara ini. Ia menekankan bahwa kemajuan tidak hanya dicapai dengan kepuasan sesaat, tetapi memerlukan kreativitas dan inovasi yang berkelanjutan.
“Dengan dukungan anggaran pemerintah, event ini telah berlangsung sejak tahun 2003 dan terus mengalami peningkatan. Kegiatan ini dirancang untuk masuk dalam kalender event Kota Kupang karena memiliki potensi besar untuk menggerakkan perekonomian masyarakat,” ujar Yanuar. Ia berharap, melalui festival ini, banyak orang akan tertarik mengunjungi Kota Kupang, sehingga ekonomi lokal dapat semakin berkembang.
Yanuar juga menekankan pentingnya sinergi antara budaya, seni, dan UMKM. Menurutnya, melibatkan UMKM dalam event budaya tidak hanya memberikan manfaat bagi wisatawan, tetapi juga bagi masyarakat setempat. “Event ini bukan sekadar acara budaya, tapi juga wadah pengembangan UMKM agar manfaat ekonomi dapat dirasakan oleh masyarakat luas,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Kupang Sementara, Richard Elvis Odja, menyatakan dukungannya terhadap kegiatan ini. “Perkembangan event budaya di setiap kelurahan semakin baik. Kami di DPRD siap memberikan dukungan anggaran melalui sinergi dengan pemerintah kota untuk mengembangkan program seni dan budaya ini,” kata Richard. Ia juga menekankan pentingnya acara seperti ini yang langsung menjangkau masyarakat dan memberikan kesempatan untuk memperbaiki kualitas perekonomian mereka.
Ketua Panitia, Melkianus D. Missa melaporkan bahwa tujuan utama penyelenggaraan event ini adalah untuk melestarikan dan menumbuhkan minat terhadap seni dan budaya NTT, membangun kebersamaan, meningkatkan kreativitas, serta memperkuat persatuan dan kesatuan masyarakat. Selain itu, event ini juga menjadi bagian dari peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 dan Hari Ulang Tahun pertama Kelurahan Bakunase II sebagai Kelurahan Kerukunan, yang jatuh pada tanggal 19 Agustus 2024.
Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari yakni, 4-5 September 2024, festival ini akan dimeriahkan oleh berbagai kegiatan seperti lomba tarian multi etnis, lomba Semarak HUT RI ke-79, pameran UMKM, serta pelayanan pajak PBB P2 yang berkolaborasi dengan Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kota Kupang. Seluruh kegiatan berlangsung di halaman Gereja GMIT Yarden Labat. ***