Suara-ntt.com, Kupang-Kinerja Direktur Utama (Dirut) Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho saat ini dinilai jauh lebih buruk dari Dirut sebelumnya.
”Saya akui bahwa pak Izhak Rihi punya integritas dan paham soal perbankan dan sudah berpengalaman di beberapa Devisi Bank NTT seperti IT dan lain sebagainya. Saya suka dia karena punya prinsip dan sangat teliti soal efisiensi keuangan bank dan tidak mau pengaruh oleh siapapun. Soal keuangan memang Pak Izhak sangat ketat sehingga waktu itu menurut saya memang tidak didukung oleh sejumlah pemegang saham. Karena didepan tim test itu dia bicara panjang lebar soal keuangan dan tidak terpengaruhi,” kata salah satu Mantan Komisaris Independen Bank NTT yang minta namanya tidak ditulis dalam berita beberapa waktu lalu.
“Dia memang omong kalau tidak berprestasi dan berfoya-foya dengan keuangan Bank NTT serta jika ada kesalahan siap diganti. Kalau bilang belum capai yang ditentukan Rp 500 miliar dan langsung diganti menurut hemat saya tidak pas. Kalau kita bandingkan Dirut yang sekarang ini buktinya, apakah semua tercapai yang dituntut para pemegang saham. Justru jauh lebih buruk dan paling buruk. Ini menurut saya yang saya sampaikan lewat media. Jadi kalau salah satu pemegang saham Seri B, Amos Corputy minta segera Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB)itu betul. Tapi ini kan hanya kisah lepas saya, karena sudah tidak ada urusan dengan manajemen Bank NTT,”ungkapnya.
Mantan Komisaris Independen Bank NTT itu berkisah, sebenarnya saat itu Izhak Rihi tidak direkomendasikan sebagai Dirut Bank NTT namun orang luar dari sebuah bank swasta. Dan orang itu ketika ditanya tidak bersedia menjadi Dirut tetapi mau menjadi Dirum.
”Sebenarnya waktu itu, kalau tidak salah Izhak Edward Rihi bukan direkomendasikan sebagai Dirut tetapi saat test kelayakan untuk jadi Dirut Bank NTT oleh OJK. Tapi orang dari luar dari sebuah bank swasta. Dan karena tidak memenuhi persyaratan sehingga tidak lolos. Orang yang dari luar yang ikut tes itu ketika ditanya tidak bersedia jadi Dirut dan hanya mau jadi Dirum,”beber sumber itu.
Rekomendasi konspirasi saat itu, maunya orang dari luar yang bekerja di sebuah bank swasta itu, dan yang menjadi Komisaris Utama sekarang dijabat Juvenile Djodjana yang tidak punya pengalaman di bidang perbankan.
“Pak Djojana kan bergelut dibidang pesawat Trans Nusa dan hotel, tetapi tiba-tiba jadi Komisaris Utama ya, pasti ada konspirasi dan kepentingan oknum pemegang saham,”bebernya.
Seperti sudah diwartakan, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat, Selasa 11 Juni 2019 bertempat di Hotel Jayakarta Labuan Bajo Manggarai Barat, melantik Dirut PT bank Pembangunan daerah ( BPD) NTT dan Komisaris Utama Dan Komisaris Independen. Mereka yang dilantik adalah Dirut, Izhak Eduard Rihi, Komisiaris Utama Juvenile Jodjana dan Komisiaris Independen Dr. Frans Gana.
Pelantikan Dirut dan Komisaris ini sebagai tindak lanjut hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB). RUPS-LB dipimpin sendiri oleh Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi. Sedangkan peserta RUPS-LB adalah Bupati/Wali Kota se-Provinsi NTT dan jajaran Direksi BPD NTT.
Dalam RUPS-LB telah disepakati 3 (tiga) hal penting. Yang pertama, RUPS-LB menyetujui laporan hasil penilaian kemampuan dan kepatutan atas permohonan pencalonan pengurus BPD NTT oleh Komite Remunerasi dan Nominasi.
Kedua, RUPS-LB telah menetapkan dan mengangkat pengurus hasil penilaian kemampuan dan kepatutan atas permohonan pencalonan pengurus BPD NTT sebagaimana surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor SR-116/PB.12/2019 tanggal 16 Mei 2019 perihal penyampaian keputusan hasil penilaian kemampuan dan kepatutan atas permohonan pencalonan pengurus bank NTT dan ketiga, menyetujui dilakukan Seleksi Calon Direktur Umum PT. Bank NTT.
Gubernur Viktor ketika itu bilang,dalam arahannya mengatakan Direktur dan Komisaris yang baru dilantik harus mampu menaikan laba bersih Bank NTT yang selama ini belum maksimal.
“Laba Bank NTT selama ini jauh dibawah harapan. Karena itu saya harapkan para pengurus baru ini bisa bekerja semaksimal mungkin. Harus memastikan laba bersih dalam satu tahun mencapai Rp 500 miliar. Jika tidak mampu, kalian saya ganti. Masih banyak yang mau bekerja dan mampu,” tegas Gubernur Viktor.
Dia menyebutkan, sebagai Bank kebanggaan masyarakat NTT, BPD NTT harus menunjukan kinerja yang baik. Selain mencari keuntungan, Bank NTT juga harus bisa membantu masyarakat NTT yang membutuhkan pinjaman dalam rangka pengembangan usaha ekonomi.
Sebelumnya Pelaksana Tugas (Plt( Dirut PT. BPD NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, dalam laporan menyampaikan bahwa hingga bulan Mei Tahun Buku 2019 BPD NTT terus mengalami pertumbuhan dengan total aset Rp 12,8 triliun, jumlah kredit yang disalurkan mencapai Rp 9,2 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun mencapai Rp 9,8 triliun sedangkan modal yang disetor mencapai Rp 1,8 triliun.
Sementara itu jumlah jaringan Kantor Bank NTT mencapai 216 jaringan kantor yang terdiri atas Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas, Kantor Unit Simpan Pinjam Desa, Kas Mobil dan Payment Point yang memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur.
Menurut Alex Riwu Kaho, Bank NTT terus mengembangkan layanan Digital Banking melalui layanan ATM, mobile banking, SMS banking, layanan Elektronic Data Capture (EDC), Laku Pandai, Money Charger, dan inovasi digital lainnya seperti program Ramai Skali dan Program Dia Bisa untuk kalangan milenial.
Sementara itu, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) resmi melantik Harry Alexander Riwu Kaho sebagai Direktur Utama (Dirut) Bank NTT. Pelaksanaan pelantikan bertempat di Aula Rumah Jabatan Bupati Rote Ndao, Jl. Ne’e Mok, Kelurahan Sanggaoen, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote, Kamis 22 Oktober 2020.
Pelantikan Dirut Bank NTT defenitif tersebut dilakukan setelah enam bulan dijabat oleh Pelaksana Tugas (Plt) Harry Alexander Riwu Kaho dilantik menjadi Direktur Utama Bank NTT berdasarkan keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini ditandai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Tahun 2020 (RUPS-LB 2020) dengan agenda tunggal, yakni: Pelantikan Direktur Utama PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) masa bhakti 2020-2024.
Untuk diketahui, pada RUPS tahunan tanggal 6 Mei 2020 di Kupang, Harry Alexander Riwu Kaho adalah Direktur Dana, ditetapkan sebagai Pelaksana Tugas menggantikan pejabat sebelumnya, Izak Eduard Rihi. Dan sejak RUPS Mei 2020 itulah, sejumlah tahapan di internal, dilaksanakan. Termasuk melengkapi seluruh syarat yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Alex sendiri, sebagai calon Dirut Bank NTT, memenuhi pelaksanaan klarifikasi OJK tanggal 9 Juli 2020 melalui video conference di Kupang. Dan berdasarkan surat Kepala Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan OJK Jakarta Nomor SR-293/PB.12/2020 tanggal 14 September 2020 hal Penyampaian Salinan Keputusan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan atas Pencalonan Direktur Utama bank NTT yang menyatakan Menyetujui Pencalonan saudara Harry Alexander Riwu Kaho sebagai Direktur Utama Bank NTT, dan Salinan Keputusan Anggota Komisioner OJK nomor KEP-133/D.03/2020 tentang Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan saudara Harry Alexander Riwu Kaho selaku Calon Direktur Utama Bank NTT itu, dinyatakan memenuhi persyaratan untuk menjadi Direktur Utama Bank NTT.
“Tentunya tantangan yang ada dan juga target-target yang ingin dicapai dapat dikerjakan bersama tim Direksi dan Komisaris agar semua masalah yang ada bisa teratasi dengan baik. Khususnya NPL (Non Performing Loan) atau kredit bermasalah maupun target-target laba bisa dikerjakan dengan baik, walaupun dalam kondisi yang sulit seperti ini. Saya berharap dibawah komando saudara Alex Riwu Kaho, Bank NTT menatap masa depan yang lebih baik lagi,” pungkas Gubernur Laiskodat.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama Alex Riwu Kaho mengatakan, dirinya akan berusaha untuk menjaga kepercayaan serta mewujudkan semua yang diharapkan oleh seluruh pemegang saham, sehingga Bank NTT tetap menjadi kebanggaan dan tetap dipercaya oleh masyarakat NTT.
“Sudah tentu saya akan berusaha maksimal untuk menjaga kepercayaan seluruh pemegang saham, memenuhi tuntutan berbagai komponen termasuk masyarakat, nasabah dan juga menghadapi perkembangan melalui perbaikan secara global, patuh terhadap regulasi dan ketentuan operasional serta saya juga akan mengupayakan secara optimal Tim yang ada supaya bisa memenuhui target-target yang diberikan dengan baik,” jelas Alex.(HT/expontt.com)