Kinerja IT Terbaik di Indonesia, Bank NTT Raih Gold Award dengan Predikat Exellent

oleh -201 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (PT. BPD NTT), kembali mempersembahkan penghargaan kepada seluruh nasabah dan masyarakat NTT dalam ajang Indonesia Information & Technology Award IV tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Economic Review. Bank NTT sebagai bank kebanggaan masyarakat NTT dalam ajang ini dinobatkan memperoleh Gold Award, predikat Exellent dengan raihan score 86.00 kategori Regional Development Bank.

Ada 47 perusahaan yang dinobatkan sebagai perusahaan dengan manajemen IT terbaik di Indonesia, 16 diantaranya meraih Platinum Award dan 31 lainnya meraih Gold Award. Untuk kategori public company, sejumlah bank nasional meraih Platinum yakni PT. BNI (persero) Tbk, PT. BTN (persero) Tbk, PT. Bank Mayapada International dan PT. OCBC NISP Tbk. Sementara untuk kategori Bank BPD, ada enam bank yang meraih Gold Award yakni Bank NTT, Bank Sumut, Bank Kaltim Kaltara, Bank DKI, Bank Jambi, dan Bank Sulselbar.

Moment ini berlangsung di Jakarta, dan diikuti oleh 200-an peserta dari seluruh Indonesia secara daring. Acara ini pun dibarengi dengan zoominar dengan materi mengenai pentingnya IT dalam sebuah corporasi.

Permata Nur, M.R., Ph.D yang mewakili tim juri dalam sambutannya menegaskan bahwa pandemi COVID-19 membuat perusahaan-perusahaan di Indonesia bisa melakukan langkah-langkah yang tepat dalam masa sulit ini. “Kita akui bahwa walau diperhadapkan pada masa pandemi dimana secara realitas ini sangat sulit sekali bagi perusahaan, namun dari hasil yang kami review banyak perusahaan yang berhasil membawa perusahaan ini menjadi lebih baik,”tegasnya.
Diakui, dewan juri melihat dari tiga sisi. Pertama, tata kekola IT di dalam perusahaan tersebut. Juri memperoleh data yang bisa diambil secara publik melalui website perusahaan termasuk laporan tahunan dan laporan keuangan, dan mereka melihat bahwa perusahaan-perusahaan ini memiliki tata kelola IT mulai dari bagaimana perusahaan memiliki struktur IT yang kuat sampai perusahaan memiliki sistem audit IT termasuk standar operasi di dalamnya.
“Jadi perusahaan-perusahaan yang mempunyai hal tersebut sudah cukup baik. Di sisi lain kami juga melihat ada atau tidaknya sistem informasi yang mendukung sistem proses dari perusahaan yang ada. Disini salah satu yang ada adalah perusahaan memiliki infrastruktur. Apabila perusahaan tersebut dihadapkan dengan layanan-layanan publik, kami juga melihat sebagaimana perusahaan tersebut mendapatkan respon. Seperti kita bisa melihat dari website, aplikasi reviewnya dan itu yang bisa mencerminkan penilaian kami secara objektif,”ungkap Permata Nur sembari menambahkan juri pun melihat strategic plan setiap perusahaan termasuk di dalamnya seberapa besar perusahaan tersebut menginvestasikan dananya, SDM-nya untuk pengembangan IT termasuk bagaimana IT di dalamnya bisa menghadapi tantangan-tantangan seperti di era pandemi saat ini.
Dari penilaian tersebut juri memberikan nilai. Ada juga catatan-catatan penting yang diberikan oleh juri demi perbaikan kinerja IT setiap perusahaan karena itu, akan diberikan secara cuma-cuma bagi yang membutuhkannya.
Sementara Staf Khusus Kementerian Kominfo RI, DR. Rosarita Niken Widiastuti, M.Si yang hadir sebagai keynot speech, memberikan apresiasi yang tinggi kepada Economic Review. “Karena sudah menyelengarakan award yang tentu berdampak langsung pada meningkatnya kinerja perusahaan. Harus diakui, Indonesia saat ini tengah melakukan percepatan transformasi digital. Dan digitalisasi merupakan satu keniscayaan. Mau tidak mau, suka tidak suka, kita akan memasuki era ini dan perusahaan-perusahaan dituntut melahirkan inovasi untuk meyesuaikan diri,”tegasnya.
Presiden Joko Widodo pada 2020 lalu memberikan arahan kepada Kemenkominfo untuk melakukan percepatan pembangunan infrastruktur internet demi mendukung digitalisasi. Ini menjadi cambuk, karena sebelumnya, Kemenkominfo menargetkan 10 tahun namun ada percepatan dalam realisasi. Karena itu pihaknya berterimakasih kepada semua pihak yang sudah bergeser ke digitalisasi.
Hj. Ray Irlisa Rachmadiana, MM yang adalah founder Economic Review dalam opening speech-nya menjelaskan, Indonesia IT Award ini telah berlangsung hingga tahun keempat. Adapun jurinya terdiri dari berbagai tokoh dengan kepakaran yang sudah teruji. Mereka melibatkan guru besar di bidang IT. Sementara thema acara tahun ini adalah ‘Shaping the Futufe on Indonesia through Digitalization’.
Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho dalam pernyataannya, menegaskan “Apresiasi ini memberikan semangat yang kuat untuk Bank NTT terus melakukan adaptasi layanan berbasis Teknologi Informasi guna mampu memenuhi ekspektasi pengguna jasa dan nasabah.”
Diakui Alex, kondisi digitalisasi benar-benar menjadi keniscayaan yang tidak dapat dihindari apalagi persaingan di industri perbankan dan industri lembaga jasa keuangan (LJK) yang sangat cepat, pesat dan mendunia dengan digitalisasi. “Oleh karena itu dengan apresiasi ini menjadi motivasi baik bagi segenap insan Bank NTT untuk berani berubah, berani berada di kondisi yang tidak nyaman karena harus bekerja ekstra ordinary bahkan harus mampu menciptakan peluang bisnis baru bagi Bank NTT di tengah-tengah situasi yang sulit dan terbatas,”tegas bankir tamatan Undana Kupang ini.
Sementara Direktur Teknologi Informasi dan Operasional Bank NTT, Hilarius Minggu yang hadir secara daring mewakili badan pengurus dalam seremoni menyerahan award, Jumat siang tadi berterimakasih kepada Economic Review yang sudah menyelenggarakan Indonesia Information & Technology Award IV tahun 2022. “Kami menyampaikan terimakasih banyak kepada penyelenggara dan dewan juri. Semoga dengan award ini dapat memacu dan memotivasi tim IT kami dan manajemen Bank NTT untuk mendorong bank ini menuju digitalisasi guna mencapai visi misi Bank NTT yakni menjadi bank yang sehat, kuat dan terpercaya bagi masyarakat dan nasabah.” (***)