Kondisi Ekonomi NTT di Masa Pandemi COVID-19 Masih Cukup Baik

oleh -188 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Pertumbuhan ekonomi NTT pada tahun 2020 mengalami kontraksi sama seperti yang dialami provinsi lainnya di Indonesia. Hal ini sebagai dampak dari pandemi COVID-19 yang mempengaruhi penurunan konsumsi swasta maupun pemerintah serta investasi di tengah perbaikan kinerja sektor eksternal.

Wakil Gubernur NTT, Josep A. Nae Soi mengatakan, ekonomi NTT pada triwulan III-2020 mengalami kontraksi sebesar 1,68 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019 2019 year on year (y-on-y). Namun bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya quarter to quarter (q-to-q), ekonomi NTT pada triwulan III-2020 mengalami pertumbuhan sebesar 3,06 persen.

Kondisi ini kata dia, menggambarkan bahwa di masa pandemi ini NTT masih memiliki kinerja pembangunan ekonomi yang cukup baik, khususnya pada sektor primer pada lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan. Hal ini dapat dilihat dari struktur ekonomi NTT pada Triwulan III-2020 didominasi oleh kontribusi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan nilai kisaran 28,30 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran masih didominasi oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 67,71 persen.

Berdasarkan data statistik tersebut tergambar bahwa NTT masih memiliki kinerja ekonomi yang baik di masa pandemi.

“Kondisi ini membuat kita semakin optimis dan serius mengembangkan sektor pertanian (termasuk peternakan), sektor kehutanan serta sektor kelautan dan perikanan. Pengembangan ketiga sektor tersebut selain difokuskan untuk pemenuhan konsumsi sendiri, juga untuk peningkatan perekonomian daerah dan penunjang pariwisata sebagai penggerak utama ekonomi NTT,”katanya ketika membaca pidato Gubernur NTT dalam memperingati hari ulang tahun (HUT) Provinsi NTT ke-62 di aula Fernandez Kantor Gubernur NTT, Jumat (18/12/2020).

Dijelaskan, pembangunan sektor-sektor utama dan prioritas ini dilaksanakan secara sistemik, yakni tidak saja dilaksanakan hanya pada sektor-sektor unggulan tersebut, namun juga dilaksanakan secara menyeluruh dengan memperhatikan sektor penunjang lainnya, di antaranya ketersediaan dan daya dukung infrastruktur seperti pengairan, jalan-jembatan dan transportasi, dukungan perindustrian dan perdagangan yang bercirikan ekonomi kerakyatan serta yang utama adalah dukungan masyarakat melalui kerja keras, disiplin dan inovasi.

Dikatakan, saat ini dukungan Pemerintah Pusat sangat besar untuk NTT. Besarnya dukungan tersebut tidak terlepas dari besarnya perhatian Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo kepada daerah ini. Salah satunya adalah ditetapkannya Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat sebagai destinasi pariwisata super prioritas di Indonesia bersama Danau Toba, Borobudur dan Mandalika.

Dukungan Pemerintah Pusat ini tercermin dari diagendakannya Labuan Bajo sebagai lokasi penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi G-20 pada Tahun 2023 nanti. Sebagai konsekuensi dari penetapan tersebut, saat ini Pemerintah Pusat telah membenahi beberapa infrastruktur di Manggarai Barat, di antaranya penataan pantai, jalan dan drainase di Labuan Bajo, penataan jalan, terminal dan parkiran di lokasi pariwisata Batu Cermin, pembangunan terminal multifungsi untuk mendukung aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Peti Kemas Wae Kelambu, pengembangan Kawasan Startegis Pariwisata Nasional (KSPN) Komodo dan pembangunan infrastruktur Golo/Tana Mori untuk persiapan KTT G20 Tahun 2023 mendatang.

Pemerintah dan masyarakat NTT sebagai tuan rumah, harus mempersiapkan diri untuk mensukseskan penyelenggaraan KTT
G20 mulai dari sekarang. Dengan spirit Masyarakat Ekonomi NTT, dibutuhkan dukungan dan peran pemerintah, dunia usaha dan masyarakat di 22 Kabupaten/Kota, terhadap penyelenggaraan KTT G20 Tahun 2023, sekaligus mengambil manfaat dari penyelenggaraannya.

Sedangkan untuk Kabupaten Manggarai Barat dan Kabupaten Manggarai sebagai kabupaten penyangga, agar segera membenahi infrastruktur penunjang lainnya yang menjadi kewenangan daerah masing-masing demi terwujudnya konektivitas, mempersiapkan destinasi wisata serta mempersiapkan masyarakat dan dunia usaha agar menghasilkan produk ekonomi kreatif dalam mendukung KTT G20 Tahun 2023. (Hiro Tuames)