Suara-ntt.com, Kupang-Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan masih mendominasi perekonomian NTT pada triwulan IV-2020 dengan kontribusi sebesar 28,54 persen.
Selanjutnya diikuti oleh lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib dengan kontribusi sebesar 14,42 persen dan lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 10,76 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT, Darwis Sitorus mengatakan, ekonomi NTT pada triwulan IV-2020 dibandingkan dengan triwulan IV-2019 mengalami kontraksi sebesar 2,27 persen. Di tengah goncangan ekonomi akibat pandemi COVID -19, beberapa lapangan usaha masih mampu mengalami pertumbuhan ekonomi positif.
Pertumbuhan tertinggi kata dia, dicapai oleh lapangan usaha Jasa Keuangan dan Asuransi yaitu sebesar 13,15 persen. Selanjutnya disusul oleh lapangan usaha Jasa Informasi dan Komunikasi sebesar 12,68 persen dan lapangan usaha Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 11,46 persen.
“Bila dilihat dari penciptaan pertumbuhan ekonomi NTT triwulan IV-2020, maka lapangan usaha Jasa Informasi dan Komunikasi menyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar yaitu sebesar 1,09 persen.
Kemudian disusul oleh lapangan usaha Jasa Keuangan dan Asuransi dan lapangan usaha Jasa Pendidikan dengan konstribusi masing-masing sebesar 0,49 dan 0,33 persen,”katanya melalui Live Streaming, Jumat (5/2/2021).
Dikatakan, ekonomi NTT triwulan IV-2020 dibandingkan terhadap triwulan III-2020 mengalami pertumbuhan sebesar 1,85 persen. Pada triwulan IV-2020 seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif dimana pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum sebesar 18,65 persen. Selanjutnya disusul oleh lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 8,86 persen serta lapangan usaha Konstruksi sebesar 5,38 persen.
Dijelaskan, perekonomian NTT pada tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 0,83 persen. Secara umum, sembilan sektor lapangan usaha mengalami kontraksi ekonomi akibat terdampak pandemi COVID-19. Namun demikian, di tahun 2020 masih ada beberapa lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan ekonomi positif. Pertumbuhan terbesar pada tahun 2020 dicatat oleh lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 12,29 persen, diikuti oleh lapangan usaha Jasa Informasi dan Komunikasi sebesar 11,96 persen dan Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 8,57 persen.
Sementara struktur ekonomi menurut lapangan usaha tahun 2020 belum mengalami banyak perubahan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan masih mendominasi dengan kontribusi sebesar 28,51 persen. Kemudian disusul oleh lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 14,26 persen dan lapangan usaha Perdagangan Besar-Eceran; Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 11,16 persen.
“Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi NTT pada tahun 2020, lapangan usaha Jasa Informasi dan Komunikasi memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,05 persen, diikuti oleh lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
sebesar 0,62 persen dan Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 0,33 persen,”ungkapnya.
Dari sisi pengeluaran, komponen dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada triwulan IV-2020 dibandingkan dengan triwulan IV-2019 adalah komponen PKLNPRT yang terkontraksi sebesar 1,06 persen. Selanjutnya diikuti oleh komponen PK-RT yang terkontraksi sebesar 3,88 persen, dan PK-P yang terkontraksi sebesar 7,99 persen.
Sedangkan struktur PDRB NTT menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan IV-2020 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Aktivitas permintaan akhir masih didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (66,65 persen) yang mencakup lebih dari separuh PDRB NTT. Komponen lainnya yang memiliki peranan besar terhadap PDRB NTT secara berturut-turut adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto (44,71 persen); Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (34,53 persen), dan Ekspor Barang dan Jasa (8,13 persen).
“Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi NTT triwulan IV-2020 (y-on-y), maka Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit Yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) merupakan komponen dengan sumber pertumbuhan tertinggi, yakni terkontraksi sebesar 0,04 persen, diikuti komponen Ekspor yang terkontraksi sebesar 2,56 persen,”ujarnya.
Lebih lanjut kata dia, ekonomi NTT triwulan IV 2020 terhadap triwulan III 2020 (q-to-q) bertumbuh sebesar 1,85 persen. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan positif yang terjadi di hampir seluruh komponen pengeluaran. Komponen yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Komponen Ekspor sebesar 42,56 persen.
Pertumbuhan ekonomi NTT pada tahun 2020 terkontraksi sebesar 0,83 persen (c-to-c), mengalami penurunan jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun 2019 yang tumbuh mencapai 5,24 persen. Kemudian pertumbuhan selama tahun 2020 hampir seluruh komponen mengalami kontraksi, Komponen Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) terkontraksi sebesar 1,64 persen, Komponen Konsumsi Lembaga Non Profit Yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) terkontraksi sebesar 4,04 persen, diikuti Komponen Konsumsi Pemerintah (PK-P) kontraksi sebesar 8,04 persen dan Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) terkontraksi sebesar 8,29 persen.
“Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi NTT tahun 2020 (c-to-c), maka Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit Yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) merupakan komponen dengan sumber pertumbuhan tertinggi, yakni terkontraksi sebesar 0,15 persen, diikuti Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) yang terkontraksi sebesar 1,26 persen,”pungkasnya. (Hiro Tuames/Humas BPS Provinsi NTT)