KPU Luncurkan Kirab Pemilu 2024 di Tujuh Lokasi

oleh -233 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia meluncurkan Kirab Pemilu Tahun 2024 di tujuh lokasi yang berbeda di seluruh Indonesia.

Ke-7 lokasi itu antara lain; Kantor KPU Banda Aceh Provinsi Aceh, KPU Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau, KPU Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat, KPU Gulungan Provinsi Kalimantan Utara, KPU Pulau Morote Provinsi Maluku Utara , KPU Kota Kupang Provinsi NTT, KPU Kota Jaya Pura Provinsi Papua dan akan finish di Jakarta pada tanggal 25 November 2023.

Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari mengatakan, dalam mensosialisasikan tahapan pemilu dan memperkenal partai politik peserta pemilu 2024 melakukan kegiatan peluncuran Kirab Pemilu Tahun 2024 setahun menuju hari pemungutan suara pemilu 2024 dengan tema pemilu sebagai sarana integrasi bangsa di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota.

Dikatakan kegiatan tersebut bertujuan mensosialisasikan dan memperkenalkan parpol peserta pemilu tahun 2024 kepada masyarakat, memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai proses serta tata cara teknis penyelenggaraan pemilu 2024. Meningkatkan partisipasi masyarakat yang ditandai dengan peningkatan partispasi pemilu 2024 baik secara kuantitas maupun kualitas.

Dia berharap agar para pemilih tidak ‘berperang’ dan itu istilah orang-orang muda berperasaan, sentimen berlama-lama karena sesungguh pemilu dan pilkada itu tujuannya adalah untuk membentuk pemerintahan baik di tingkat pusat maupun di daerah sehingga situasi berkompetisi akan selesai.

“Mestinya dan kita harapkan begitu pemerintah sudah terbentuk baik di pusat maupun di daerah. Kami berharap bapak/ibu sekalian, partai politik (parpol) di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota sebagai peserta pemilu”.

“Dan KPU menyadari tidak bisa menyelenggarakan pemilu secara sendirian sehingga kami mohon bantuan, dukungan dan kerjasama agar penyelenggaraan pemilu berjalan secara demokratis, damai, aman dan berintegritas,” kata Hasyim dalam acara Peluncuran Kirab Pemilu Tahun 2024 secara virtual pada Selasa, 14 Pebruari 2023.

Dijelaskan, dari tujuh titik diseluruh penjuru Indonesia nanti secara estafet dari kabupaten/kota yang dimulainya kirab itu akan dilakukan secara bergiliran dan akan berakhir pada bulan November 2023 di Kantor KPU RI.

“Ini sebagai simbol bahwa pemilu itu tidak hanya terjadi di tingkat pusat. Tetapi justru pemilu dimulai dan dilaksanakan di daerah. Semua calon DPR akan berkompetisi dan pemilih (konstituen) dari daerah. Saya kira ini sangat penting sebagai simbolis bagi kita semua bahwa masyarakat pemilih kita berasal dari daerah,”ungkapnya.

Dia menyampaikan pihaknya memahami bahwa pemilu dan pilkada merupakan arena konflik yang dianggap sah dan legal untuk meraih dan mempertahankan sebuah kekuasaan.

“Kalau kita timbang-timbang, kita analisis dan kita kaji nampaknya dapat digunakan sebagai sarana integrasi bangsa. Suasana kebatinan kita pasca pemilu 2024 ada pembelahan sosial nampaknya masih terasa sampai sekarang ini. Dengan demikian kita bersama-sama berusaha untuk menyatukan kembali bangsa Indonesia melalui pemilu. Karena pengalaman pemilu 2019 dan pemilu 2024 dan pencoblosannya pada Rabu, 14 Pebruari 2024 karena bersamaan rakyat Indonesia akan memilih Presiden-Wakil Presiden, calon DPD RI, anggota DPR RI, Provinsi, dan Kabupaten/Kota,”jelasnya.

“Sebagaimana kita ketahui bahwa pasangan calon presiden diusung dan daftar oleh partai politik atau gabungan partai politik. Disisi yang lain partai politik pada saat yang bersamaan juga berkompetisi untuk meraih simpati dan suara dalam memperoleh kursi di DPR sesuai dengan tingkatannya,”ucapnya.

Lebih lanjut kata dia, belajar dari pengalaman pemilu yang lalu ada pasangan calon Presiden-Wakil Presiden 01 dan 02. Disatu sisi partai politik bersama-sama dalam waktu yang bersamaan berkompetisi untuk meraih suara. Dan pada saat yang sama pula masing-masing parpol mempunyai koalisi dan calon presiden-wakil presiden yang sama sehingga secara alamiah masing-masing parpol yang berada dalam suatu koalisi yang sama untuk mengirim sesama parpol karena mempunyai pasangan presiden yang sama dan itu akan terjadi pada pemilu 2024 nanti.

Yang membedakan lanjutnya adalah pemilu pada 2024 mendatang juga akan digelar pilkada serentak untuk memilih 37 gubernur. Walaupun provinsi di Indonesia ada 38 tetapi ada satu daerah yang tidak pilkada langsung yakni Provinsi DKI Yogyakarta demikian juga akan digelar pilkada serentak di 514 kabupaten/kota.

Untuk diketahui Pemilu 14 Pebruari 2024 mendatang berdasarkan Undang-undang Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 dalam jangka waktu 35 hari ke depan atau sekitar akhir bulan akhir bulan Maret 2024 sudah dapat diketahui partai apa dapat suara berapa, dapat kursi berapa di DPR mana. Dengan begitu akan ketahui partai mana yang mengajukan secara mandiri calon-calonnya.

Partai yang mencalonkan presiden dan wakil presiden adalah parpol yang memiliki kursi di DPR minimal 20 persen dari jumlah kursinya. Namun tidak semua partai akan mencari angka itu sehingga harus bergabung atau berkoalisi dengan partai yang lain. Koalisi dalam pilkada bisa sama dengan koalisi calon presiden bisa juga berbeda. Dengan demikian perlu memaknai bahwa pilihan boleh berbeda, berkawan dan lawan dalam politik bisa silih berganti tidak ada kawan dan lawan abadi dalam pilkada. Namun ada saatnya masing-masing partai pasti mencari koalisi ataupun kawan dalam pemilu presiden maupun pilkada.

“Dan ini yang kita maknai bahwa pemilu dapat kita gunakan sebagai sarana integrasi bangsa,”pungkasnya. (Hiro Tuames)