Suara-ntt.com, Kupang-Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) selama tiga hari.
Kunker orang nomor satu di republik ini dijadwalkan terhitung mulai 1-3 Oktober 2024.
Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto menyambut langsung kedatangan Presiden Joko Widodo beserta rombongan di Bandara El Tari Kupang pada Selasa, 1 Oktober 2024.
Pesawat Kepresidenan Indonesia yang ditumpangi sang Presiden Jokowi beserta rombongan mendarat sekitar pukul 16.45 WITA.
Turut hadir menyambut kedatangan Presiden Jokowi dan rombongan, Panglima Kodam IX/Udayana Mayor Jendral TNI Muhammad Zamroni, Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, Komandan Korem 161/ Wira Sakti Kupang, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto, Komandan Lanud El Tari Kupang, Marsma TNI Djoko Hadipurwanto, Komandan Lantamal VII Kupang, Laksma TNI I Putu Darjatna, Kepala Kejaksaan Tinggi NTT, Zet Tadung Allo.
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi menuju ke salah satu toko UMKM yang terletak di Terminal Umum kedatangan di Bandara El Tari Kupang. Disitu beliau melihat-lihat dan berbelanja beberapa produk UMKM yang dipamerkan seperti produk tenunan adat dan juga kerajinan lainnya.
Secara terpisah Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda. Provinsi NTT Prisila Parera menjelaskan terkait beberapa agenda kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Provinsi NTT.
“Sesuai jadwal yang kami peroleh, rencana kunjungan kerja Presiden Jokowi di Provinsi NTT akan berlangsung dari Selasa sore hari ini (1/10/24) hingga Kamis (3/10/24),” kata Prisila.
“Terkait beberapa lokasi yang menjadi agenda dari Presiden Jokowi sore ini antara lain Pak Presiden akan meresmikan jalan di Kelurahan Naioni, Kecamatan Alak, Kota Kupang, dan pada Rabu (2/10/24) pagi besok, beliau melanjutkan perjalanan menuju ke Kabupaten Timor Tengah Selatan untuk meresmikan Bendungan Temef,”jelasnya.
“Setelah itu beliau akan meresmikan PLBN Napan dan kunjungan ke RSUD Kefa di Kabupaten Timor Tengah Utara. Selanjutnya agenda berikut Pak Presiden akan ke Sumba Barat Daya, dan kami masih _update_ menunggu arahan lebih lanjut,”lanjut Prisila. ***