Site icon Suara NTT

Labkesda Bermotif Lontar jadi Rujukan di NTT

Suara-ntt.com, Kupang-Gedung Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bermotif Lontar menjadi rujukan di NTT.

Penangungjawab Lapangan PT. Global Jaya Abadi kerjasama operasional (KSO) dengan PT. Batu Besi, Samuel Ngili mengatakan, pembangunan gedung itu sudah rampung dan siap beroperasi untuk melayani masyarakat di NTT. Gedung megah dengan empat lantai ini mulai dibangun pada bulan Juli 2021 dan selesai dikerjakan di bulan Pebruari 2022 dengan nilai kontrak sebesar Rp 15 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2021.

Dikatakan, gedung laboratorium tersebut dibangun telah memenuhi standar Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) Nomor 605 tahun 2008 yang memuat standart pembagian ruang berdasarkan area dan kelompok fungsi Balai Labkes dan Balai Besar Labkes yang meliputi: fungsi administrasi, fungsi teknik/pemeriksaan dan ruang penunjang.

Laboratorium ini juga akan menjadi salah satu laboratorium terbesar di NTT dan akan menjadi laboratorium rujukan dari seluruh wilayah NTT.

Untuk diketahui bahwa lontar sebagai salah satu pohon endemik NTT yang memberikan banyak manfaat bagi masyarakat NTT sehingga menjadi salah satu konsep tampilan yang digunakan dalam desain Labkesda NTT. Dan gedung itu dikerjakan oleh
PT. Global Jaya Abadi kerjasama operasional (KSO) dengan PT. Batu Besi.

Dijelaskan, pembangunan laboratorium dengan empat lantai itu progres pekerjaannya sudah mencapai 100 persen.

Gedung itu dilengkapi dengan ruang isolasi untuk pandemi dan ada ruang hampa di lantai III. Kemudian ada aula di Lantai IV yang bisa menampung 300 orang.
Sementara di Lantai I dan II itu merupakan ruangan tes.

Sementara itu Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboraterium Kesehatan Provinsi NTT, Agustinus Sally mengatakan, Laboraterium Kesehatan Daerah Provinsi NTT merupakan laboraterium rujukan Provinsi NTT.

Tentunya sebagai laboterium rujukan menggambarkan bahwa kegiatan-kegiatannya baik itu rujukan spesimen sampel-sampel dari kabupaten/kota. Karena seluruh fasilitas pelayanan kesehatan dan rujukan dari masyarakat ke Laboraterium Kesehatan Provinsi.

“Fungsi rujukan adalah kita memberikan rujukan pengetahuan ilmu kepada masyarakat maupun tenaga kesehatan di NTT menyangkut laboraterium pemeriksaan,”ungkapnya.

Sesuai dengan fungsinya tentu laboratorium kesehatan itu mulai dari sarana prasarana menggambarkan sebuah lembaga laboraterium rujukan dengan sendirinya dibangunnya laboraterium dengan dana dari Kementerian Kesehatan.

“Dengan adanya laboraterium itu akan memberikan dampak pada pelayanan kita. Jangan sampai kabupaten/kota yang mempunyai sarana prasarana yang lebih dari milik provinsi dan itu yang kita tidak mau dan itu prinsip sekali. Karena ini berkaitan dengan pendekatan pelayanan kepada masyarakat maka lokasinya berada di tempat sangat strategis karena berada di jantung kota Kupang,”ungkapnya.

Dikatakan, sejauh ini SDM yang dimiliki sangat siap. “Dan untuk pemeriksaan COVID-19 dimana kita ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan sebagai Laboraterium Pembina. Dimana membina semua laboraterium-laboraterium yang periksa COVID-19,”ungkapnya.

Dan sesuai dengan Keputusan Kementerian Kesehatan dimana Laboraterium Kesehatan Daerah NTT masuk dalam Tipe A. (Hiro Tuames/Advetorial)

Exit mobile version