Suara-ntt.com, Kupang-Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi, berharap anggaran festival budaya tahun depan dapat memuat tarian dan parade tenun sepe sebagai elemen utama, sehingga memperkuat identitas budaya Kota Kupang.
Ia mengajak seluruh warga untuk lebih sering mengenakan tenun sepe, yang dipandang sebagai simbol khas Kota Kupang. “Perkenalkan tenun sepe di mana saja Anda berada sebagai lambang Kota Kupang,” ujarnya.
Linus Lusi secara resmi membuka Lomba Tarian Kreasi Ayam Kaki Kuning dan Parade Tenun Sepe pada Selasa (29/10/24), sebuah acara yang diinisiasi oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Kupang. Dengan tema “Menyatu dalam karya, melestarikan tenun sepe,” acara ini bertujuan untuk melestarikan budaya lokal, meningkatkan kreativitas, dan mendidik masyarakat tentang nilai budaya.
Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Daerah Kota Kupang Fahrensy P. Funay, Penjabat Ketua Dekranasda Kota Kupang Ny. Angela Lusi-Deran beserta pengurus, Ketua Dharma Wanita Kota Kupang Ny. Lousje Marlinda Funay Pellokila, serta para pejabat lainnya. Masyarakat, insan pers, dan dewan juri juga turut menyemarakkan acara yang menjadi langkah konkret pelestarian budaya ini.
Dalam sambutannya, Linus Lusi menegaskan pentingnya acara tersebut sebagai upaya mempertahankan budaya lokal sebagai salah satu pilar ketahanan bangsa, khususnya di Kota Kupang.
Dirinya menggarisbawahi pentingnya memperkenalkan tenun sepe, yang sudah dipatenkan oleh Wali Kota sebelumnya, Jefri Riwu Kore bersama Ketua Dekranasda, Ny. Hilda Riwu Kore Manafe. Linus mengharapkan agar masyarakat makin mengenal dan mencintai tenun sepe melalui berbagai kegiatan budaya yang inklusif dan berdaya tarik.
Sementara itu, Penjabat Ketua Dekranasda, Ny. Angela Lusi-Deran, menyampaikan apresiasi terhadap antusiasme peserta. Ia berharap lomba ini tidak hanya memperkaya ragam budaya lokal tetapi juga mampu menarik minat wisatawan untuk mengenal lebih dalam budaya Kupang. “Jika kita mencintai Kota Kupang, maka kita harus mencintai sepe,” ujarnya.
Ketua Panitia, Magdalena A. Hermanus, menjelaskan bahwa lomba ini diikuti oleh 28 kelompok dari berbagai perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Kupang.
Ia berharap acara ini mampu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya melestarikan tenun sepe dan dapat mendorong kreativitas di kalangan pegawai pemerintah.
Acara ini juga menjadi ajang memperkuat rasa cinta terhadap budaya lokal dan membangun kebersamaan di tengah masyarakat. ***