Site icon Suara NTT

Lurah TDM Ingatkan Stafnya untuk Fokus Layani Masyarakat, Jangan Utak Atik HP

Suara-ntt.com, Kupang-Lurah Tuak Daun Merah (TDM), Donatus  N. Samon ingatkan seluruh stafnya untuk fokus melayani masyarakat tidak boleh utak atik Handphone (HP).

“Dalam melayani masyarakat tidak boleh utak atik HP. Dan saya paling tidak suka kalau staf itu main HP saat melayani masyarakat. Kemudian kalau ada masyarakat yang datang ke kantor lurah tanya mereka kira-kira apa yang bisa dibantu,”kata Donatus kepada media ini di ruang kerjanya pada Kamis, 24 November 2022.

Dalam melayani, Donatus meminta bawahannya untuk menyapa dan memberi  senyuman kepada masyarakat. Selain itu menanyakan maksud dan tujuan mereka.

“Kita tidak perlu suruh masyarakat untuk menyampaikan kebutuhan apa. Tapi saat mereka datang harus menyapa dengan memberi senyuman kepada mereka. Dan kita harus tanyakan apa yang bisa dibantu. Apakah itu surat keterangan atau keperluan lain sebagainya,”ungkapnya.

Dikatakan, masyarakat perlu memperhatikan persyaratan dalam membuat surat keterangan. Dimana harus ada pengatar dari Ketua RT. “Kenapa kita minta surat pengantar dari Ketua RT karena yang punya warga dan lebih dekat dengan mereka adalah RT,”ucap mantan Lurah Fatululi ini.

Dijelaskan, kebutuhan masyarakat begitu banyak misalkan ada permohonan untuk pengukuran tanah maka Seksi Pemerintahan harus menyampaikan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh bersangkutan. Karena yang urus permohonan itu bujan saja masyarakat TDM tetapi warga dari kelurahan lain yang kebetulan ada tanah di TDM.

“Kita upayakan agar pelayanan semaksimal mungkin sehingga kebutuhan-kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi,”jelasnya.

“Kemudian bagi wajib pajak harus membayar karena dalam pengurusan surat apapun harus lampirkan pajak tiga tahun terakhir. Kalau tidak kita akan tolak,”tambahnya.

Dalam kesempatan itu dia menceritakan kegiatan kunjungan ke masyarakat itu dilakukan setiap hari setelah jam kantor. Dirinya selalu menyempatkan waktu untuk turun ke lapangan dalam menggali informasi dan melihat langsung kondisi riil masyarakat yang ada.

“Saya pada malam hari biasa dengan motor masuk ke setiap lorong untuk memastikan bahwa di gang ini dan RT ini harus ditambah berapa titik lampu. Termasuk dengan jalan-jalan yang tergenang air pada musim hujan. Dan sebagai kepala wilayah tentunya saya mencatat semua kondisi yang ada,”bebernya.

Dia menyampaikan, tidak ada jadwal tetap ketika turun ke lapangan dan itu disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Jika ada rapat di Kantor Camat ataupun ada panggilan mendadak untuk bertemu dengan Penjabat Wali Kota maka tidak akan turun ke lapangan.

“Setiap ada waktu untuk turun ke lapangan biasa pin, papan nama dan lain sebagainya saya buka bahkan ada warga yang tidak mengenal saya sebagai Lurah TDM,”tandasnya.

Dalam kunjungannya ia menemukan ada warga yang selama ini tidak pernah mendapatkan bantuan. Padahal keluarga itu benar-benar membutuhkan bantuan pemerintah. Kemudian sang lurah menyuruhnya ke kantor dengan membawa semua berkas dibutuhkan dan memfasiltasi untuk mendapat bantuan.

Lebih lanjut kata dia, saat ini Penjabat Wali Kota, George M. hadjoh lebih fokus ke program gerakan pungut sampah (GPS. Dan itu dilakukan 30 menit sebelum melakukan pelayanan kepada masyarakat.

“Yang saya lakukan saat ini dimana pak Penjabat Wali Kota lebih fokus di ujung jembatan Liliba. Karena setiap tamu yang datang dari pusat mau ke Kantor Gubernur NTT harus melewati jalur itu sehingga kita bersihkan sekitar lokasi itu. Dan ini semua dilakukan dalam rangka mendukung program-program Pemerintah Kota Kupang (Penjabat Wali Kota) agar menjadi kota terbersih di Indonesia,”terangnya.

Untuk diketahui di Kelurahan TDM ada 34 RT dan 9 RW. (Hiro Tuames)

Exit mobile version