Suara-ntt.com, Kupang-Menjelang pemilihan umum (pemilu) baik pemilihan presiden, anggota DPD dan DPR ditingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota yang akan digelar pada tanggal 14 Pebruari 2024 mendatang. Dalam kurun waktu hanya lima bulan tersebut, para bakal calon legislatif (bacaleg) baik tingkat pusat, provinsi hingga kabupaten/kota tebar pesona untuk menarik simpati hati rakyat.
Hal itu juga dilakukan oleh para bacaleg dari
Partai Perindo menjelang pemilu 2024 mendatang. Kali ini, salah satu anak tokoh di daerah Nusa Tenggara Timur bergabung dengan partai besutan Harry Tanoesoedibjo tersebut. Ia adalah Firda Riwu Kore yang mendeklarasikan diri maju sebagai Bacaleg DPR RI Dapil NTT II (Timor, Rote Ndao, Sabu Raijua, dan Sumba) dari Partai Perindo.
Dengan bergabungnya putri mantan Wali Kota Kupang periode 2017-2022 ini menjadi modal dan amunisi tersendiri untuk meraup suara dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Acara deklarasi tersebut bersamaan dengan diadakan kegiatan pengobatan gratis dan pemeriksaan bagi ibu hamil yang diinisiasi oleh Firda secara langsung di Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Jumat, 15 September 2023.
Firda sendiri bukanlah orang asing di NTT. Ayahnya Jefri Riwu Kore merupakan mantan Wali Kota Kupang periode 2017-2022 dan ibunya Hilda Manafe adalah Senator DPD RI dari NTT periode 2019-2024.
Namun, Firda menepis anggapan miring tentang keterlibatan sosok kedua orang tuanya dalam karier politiknya. Politisi asal NTT tersebut menegaskan dirinya terjun ke dunia politik bukan semata karena kedua orang tuanya, melainkan karena murni ingin memperjuangkan masalah kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di NTT.
“Saya memberanikan diri untuk terjun di dunia politik bukan karena ingin mengikuti rekam jejak kedua orang tua saya. Hadirnya saya di sini karena hati nurani saya tergerak untuk memperjuangkan kesejahteraan dari masyarakat NTT. Terutama terkait masalah kesehatan,” ujar politisi muda tersebut.
Firda menyatakan, permasalahan stunting kerap kali menjadi momok bagi masyarakat NTT khususnya bagi tumbuh kembang anak-anak di sana. Politisi perempuan tersebut berujar, minimnya akses informasi dan edukasi bagi para orang tua di NTT menjadi salah satu penyebab maraknya kasus stunting di NTT.
“Berdasar survei dari Studi Status Gizi Indonesia tahun 2021, prevalensi stunting di NTT mencapai 37,8 persen. Padahal, batas maksimum prevalensi stunting yang diwajarkan oleh WHO hanya 20 persen. Data ini tidak boleh kita diamkan saja. Kita harus mengambil aksi nyata agar permasalahan ini dapat tertangani dengan baik,” tegas Firda.
Acara deklarasi bergabungnya Firda ke dalam Partai Perindo juga dihadiri oleh Ketua Umum Pemuda Perindo yakni Michael Victor Sianipar. Dalam sambutannya, Michael menyatakan dukungan secara penuh kepada Firda untuk memperjuangkan nasib rakyat di NTT secara langsung di dalam sistem.
“Partai Perindo mendukung penuh perjuangan politik yang akan Firda lakukan ke depan. Kita butuh banyak pemimpin perempuan yang berani dan memiliki visi konkret agar mampu mentransformasikan kepentingan masyarakat secara luas,” ujar Ketua DPP Partai Perindo Bidang Ekonomi Kreatif dan Digital tersebut.
Michael berpesan bahwa isu-isu tentang perempuan akan lebih baik jika diperjuangkan oleh perempuan secara langsung. Oleh karenanya, Juru Bicara Partai Perindo tersebut berharap agar semakin banyak perempuan yang bergabung ke politik dan memperjuangkan visi serta gagasannya dari dalam sistem.
Terakhir, Firda menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak yang mempercayakannya terjun di dunia politik. Ia meminta dukungan penuh dari masyarakat NTT agar visinya mengenai nasib masyarakat NTT yang lebih baik dapat terwujud. (*)