Kepala BPS Provinsi NTT, Matamira B. Kale pada acara Sosialisasi SP2020 Lanjutan di Aula Kantor BPS Provinsi NTT pada Selasa, 7 Juni 2022. (Foto Hiro Tuames)
Suara-ntt.com, Kupang-Bagi masyarakat atau rumah tangga yang terpilih menjadi sampel dalam kegiatan Sensus Penduduk 2020 (SP2020) Lanjutan di tahun 2022 diminta untuk memberikan data secara jujur dan benar kepada petugas sensus.
“Bagi rumah tangga yang terpilih menjadi sampel diminta untuk terima kedatangan petugas sensus dan berikan jawaban atas pertanyaan dengan benar dan jujur,”kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT, Matamira B. Kale pada kegiatan Sosialisasi SP2020 Lanjutan di Aula Kantor BPS Provinsi NTT pada Selasa, 7 Juni 2022.
Mira menjelaskan, ada dua tahapan dalam rangkaian kegiatan sensus penduduk 2020 (SP2020) Lanjutan yakni; tahapan pertama, penduduk Indonesia dicatat dengan menggunakan kuesioner sederhana (short form) pada tahun 2020. Kemudian tahapan kedua, BPS melakukan pendataan secara lebih rinci kepada rumah tangga yang menjadi sampel pada tahun 2022. Dan kegiatan ini disebut SP2022 Lanjutan.
Dikatakan, tujuan dari kegiatan itu adalah menyediakan parameter demografi serta karakteristik penduduk lainnya untuk perencanaan dan evaluasi pembangunan.
Sejauh ini sebanyak 4,3 juta rumah tangga Indonesia yang terpilih menjadi sampel dan tersebar di seluruh Indonesia termasuk Provinsi NTT.
Data yang dikumpulkan sebut Mira antara lain; karakteristik penduduk, perpindahan penduduk, pendidikan dan komunikasi, disabilitas, ketenagakerjaaan, kelahiran, kematian serta perumahan.
Lebih lanjut kata dia, sebelum melakukan pendataan ke rumah tangga terpilih, petugas sensus akan berkoordinasi dengan aparat lingkungan setempat baik itu Ketua RT ataupun RW.
Dalam menjalankan pendataan di lapangan, petugas sensus akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD).
“Kita minta masyarakat atau rumah tangga yang akan didata menerima petugas sensus di area terbuka seperti di teras rumah,”ungkapnya.
Dia menguraikan, Sensus Penduduk 2020 Lanjutan merupakan potret demografi di Indonesia termasuk di NTT. Dari hasil evaluasi SP2020 Lanjutan sebagai indokator Millennium Development Goals atau MDGs dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) untuk mengukur sejauh mana data kependudukan dan pembangunan.
Menurutnya, kegiatan sosialisasi ini merupakan lanjutan dari kegiatan sensus penduduk 2020. Dimana hanya mendata sebagian rumah tangga sebagai sampel.
“Dalam Sensus Penduduk 2022 hanya sebagian rumah tangga yang kita data tidak seluruhnya,”pintanya.
Dia mengakui pendataan dari BPS tahun 2020 terhenti karena adanya pandemi COVID-19 dan refocussing anggaran.
Dia juga mengatakan, dalam kegiatan Sensus Penduduk 2020 Lanjutan dilakukan melalui beberapa metode. Dan diharapkan kegiatan itu berjalan dengan baik.
Kegiatan SP 2022 dapat dilakukan melalui pemutakhiran data di masing-masing area yang disebut dengan blok sensus.
“Satu blok kita diambil data melalui kuesioner long form atau C2,”bebernya.
Untuk diketahui pelaksanaan pendataan SP2020 Lanjutan sudah dilakukan dari tanggal 1 sampai 30 Juni 2022. Dan saat ini sudah satu minggu petugas sensus melakukan pendataan di lapangan.
Dia menambahkan bahwa usaha yang dilakukan oleh BPS akan sia-sia jika tidak ada informasi yang akurat dari masyarakat. Dengan demikian peran masyarakat sangat penting dalam pendataan.
“Saya minta masyarakat tolong menerima petugas sensus kita di lapangan,”pungkasnya. (Hiro Tuames)