Suara‐ntt.com, Kupang-Direktur Klinik Graha Medika Kupang, Dokter Christian Widodo mengatakan, masyarakat harus tahu terlebih dahulu cara penularan virus corona itu sebelum masuk ke tahap pencegahan.
Dokter Chris menjelaskan, pertama virus ini menular lewat droplet atau bahasa medisnya yakni butiran atau percikan air ludah kecil-kecil yang ada di udara.
Contoh ada yang sakit kemudian bersin maka butiran itu keluar dan membawa virus ke udara. Jika ada orang lain di sekitar yang menghirup udara itu maka orang itu akan sakit karena virus tersebut.
Kedua virus corona bisa menular lewat kontak tidak langsung melalui benda.
Contoh ada seseorang bersin dan tutup hidung pakai tangan kemudian bersalaman dengan orang lain maka virus itu akan berpindah ke orang yang bersangkutan.
Selain itu kata dia, virus ini juga tertular lewat mata dimana bersalaman dengan orang yang terkena virus mematikan itu. Jika orang itu kocak mata maka akan tertular. Hal ini banyak orang yang tidak tahu. Kemudian virus ini juga terjangkit melalui kontak tidak secara langsung melalui benda.
Cegah Corona dengan Pola Hidup Sehat
Dokter Chris juga menjelaskan, cara pencegahan virus corona adalah pertama adalah harus sering cuci tangan dengan sabun dan air harus mengalir selama 20 detik. Kemudian masyarakat harus bawa alcohol hand rub di saku dan tas.
Kedua, masyarakat harus makan cukup, istirahat teratur dan olahraga teratur untuk menjaga daya tahan tubuh.
Ketiga masyarakat harus minum vitamin C dan kalau daya tahan tubuh kuat puji Tuhan tidak akan terjangkit virus corona.
“Virus ini seperti flu saja manakala daya tahan tubuh kita kuat maka virus ini tidak mempan dalam tubuh. Oleh karena itu kita harus jaga daya tahan tubuh kita dengan cara minum vitaman C, makan teratur, tidur teratur dan olahraga.
Kemudian bila kita ke tempat-tempat ramai seperti mall, bioskop, pasar dan rumah sakit biasakan diri untuk memakai masker,” kata dia.
Masyarakat Jangan Panik
Ketua DPD PSI Provinsi NTT ini mengatakan, masyarakat tidak boleh panik dengan virus corona. “Sebenarnya kita tidak boleh panik soal virus corona dan borong semua masker di apotek. Yang pakai masker itu adalah orang yang sakit dan petugas medis yang berhubungan langsung dengan orang-orang yang sakit. Dan itu yang harus mereka memakai masker sementara bagi yang sehat tidak perlu memakai masker,”ungkap Anggota Komisi V DPRD Provinsi NTT ini.
Dikatakan, yang lebih efektif itu jika masker itu dipakai oleh orang yang sakit. Dan ini yang banyak orang tidak dipahami. Masker yang dipakai adalah masker bedah (surgical mask) itu sudah cukup. Karena masker N95 adalah masker yang dipakai untuk petugas yang merawat pasien corona.
Lebih lanjut kata dia, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. DR. W. Z. Johanes Kupang pasti sudah menyiapkan ruang-ruang isolasi. Namun di Rumah Sakit Umum Daerah tersebut belum bisa mendeteksi virus corona karena alat untuk memeriksa belum ada sehingga sampelnya harus dikirimkan ke Jakarta.
“Mereka sudah mempunyai ruang isolasi jika ada pasien yang terkena virus itu. Untuk mengetes sampel itu posetif atau negatif virus corona maka sampelnya harus dikirim ke Jakarta. Sampelnya biasa diambil dari lendir di tenggorokan dan hidung,”pintanya.
Dirinya menyarankan agar masyarakat jangan panik, jaga kesehatan dan intinya jaga tahan tubuh harus bagus dengan cara minum vitamin C, rajin cuci tangan, jaga pola makan, istirahat teratur dan olahraga.
Kemudian untuk pemerintah harus tanggap dan cepat tangani masalah ini. Mungkin harus diperketat screnning di bandara.
“Jika ada masyarakat yang terindikasi virus itu dimana ada gejala dan riwayat perjalanan misalnya pernah berangkat ke daerah yang terkena virus corona atau pernah kontak langsung dengan orang yang terkena virus itu maka pemerintah harus secepatnya mengambil langkah jangan biarkan orang yang bersangkutan pergi ke puskesmas. Karena virus itu akan berjangkit ke orang-orang yang ada di sekitar.
Kemudian yang bersangkutan harus tetap di rumah dan pemerintah menjemput dengan fasilitas yang lengkap untuk dibawa ke rumah sakit. Namun pertanyaannya apakah pihak rumah sakit sudah menyiapkan fasilitas itu atau belum,” bebernya.
Masyarakat NTT Diminta Untuk Tenang
Pada tempat terpisah Wakil Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Emanuel Melkiades Laka Lena mengajak masyarakat Nusa Tenggara Timur agar tetap tenang dan menjaga kesehatan keluarga serta lingkungan sekitar dalam menghadapi virus corona.
“Kita harus menghadapi dengan tenang dan jangan panik mengenai informasi dua orang Indonesia yang dipastikan positif terkena virus corona. Dan permasalahan corona ditangani langsung oleh Kementrian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Provinsi Kabupaten/Kota dengan baik,” ungkap Melki di sela-sela Musyawarah Daerah Ke X Partai Golongan Karya Provinsi NTT, Senin (2/3/2020) malam.
Dikatakan, Komisi X DPR RI juga sudah melakukan rapat koordinasi internasional bersama kementerian kesehatan untuk melakukan langkah-langkah strategis untuk mencegah maupun mengatasi virus corona dengan baik.
Dalam menghadapi informasi virus corona, yang paling terpenting saat ini adalah ketenangan dari seluruh masyarakat Indonesia, menjaga kesehatan dan percayakan urusan corona kepada Kementerian Kesehatan.
Sementara, untuk dua orang yang sudah positif mengalami corona kata dia, tim medis harus melakukan sterilisasi dan penanganan yang intensif serta pemeriksaan yang ekstra bagi orang pernah berhubungan langsung dengan korban.
Laka lena menegaskan, masyarakat jangan panik dengan informasi virus corona dan tenang dan jika masyarakat terganggu tentu akan diikuti dengan dampak yang lebih besar. Disamping itu, harus dibutuhkan keterlibatan aktif seluruh pihak yang memiliki peran strategis baik di pusat maupun daerah agar memberikan pemahaman kepada masyarakat pentingnya menjaga kesehatan dan segera melaporkan jika menemukan warga yang mengalami gejala-gejala virus corona.
Ia memastikan dalam pekan ini Komisi IX DPR RI akan bersama pemerintah membahas mengenai dukungan anggaran untuk penanganan virus corona dan harus adanya kerja sama seluruh komponen bangsa untuk tuntaskan persoalan dengan baik. (Hiro Tuames)