Suara-ntt.com, Kupang-Di tengah pandemik Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 di Provinsi NTT, masyarakat diminta harus bijak dalam menggunakan dana bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.
“Sekali lagi saya ingatkan jangan sampai langsung menghabiskan dana tersebut. Karena itu, kita harus bijak menggunakan segala bantuan. Karena sangat terbatas. Kita tetap berdoa agar vaksin dari Covid-19 segera cepat diselesaikan agar tidak banyak lagi korban yang berjatuhan. Kerjasama dari semua pihak juga sangat dibutuhkan,” kata Kepala Dinas Sosial Provinsi NTT, dr. Messerasi B.V. Ataupah saat diwawancarai reporter dari Radio Streaming Swara NTT di Studio Mini Kantor Gubernur NTT , Rabu (22/04/2020).
Mese tegaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT di bawah kepemimpinan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) sangat peduli masyarakat yang kurang beruntung.
“Jadi memang untuk program bantuan sosial atau kita biasa sebut Bansos, yang regurlernya ada dua yaitu untuk Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan Sembako (Sembilan bahan pokok). Selain itu, ada bantuan untuk lanjut usia (Lansia), untuk disabilitas dan bantuan-bantuan lainnya. Jadi pada prinsipnya masih banyak yang pemerintah lakukan untuk masyarakat kurang beruntung,” tandas dokter Mese.
Terkait masalah Covid-19 sebut mantan Kepala Bappeda Kabupaten Kupang, tentu berdampak terhadap segala aspek kehidupan masyarakat; baik itu ekonomi, sosial, bahkan sampai ke politik dan sebagainya, terutama kesehatan.
“Tapi yang paling dirasakan dampaknya adalah tentu masalah ekonomi sosial dan kita tidak berharap sampai ke masalah yang lain. Tentu ada dampak terutama ekonomi dan sosial,” ungkap dia.
Karena itu, lanjut dokter Mese, pemerintah dari pusat sampai ke daerah, provinsi, sampai ke kabupaten/kota, tentu dengan sendirinya harus mengurangi beban yang dialami oleh pada masyarakat.
“Salah satunya adalah penambahan jumlah penerima PKH dan program sembako ditambahkan dari pusat dan ditambah lagi dengan bantuan istilahnya bantuan langsung tunai, dan cukup banyak dari pusat,” paparnya.
Meski ada begitu banyak jenis bantuan dari pemerintah, namun kata dokter Mese, kemampuan keuangan negara dan daerah juga sangat terbatas. “Harus diingat bahwa kemampuan keuangan negara maupaun daerah dengan kondisi sekarang ini, tentu dengan sendirinya akan berkurang dan diharapkan kepada seluruh masyarakat kita boleh waspada terhadap penyakit Covid-19, tapi bukan berarti kita sangat ketakutan; sehingga tidak bisa berbuat apa-apa. Nanti kita bukan meninggal karena virus tapi karena kelaparan,”pungkas mantan Kadis Kesehatan Kabupaten Kupang.
Dia menambahkan, jika dilihat penyebaran virus ini sangat cepat menular. Tetapi yang ditekankan Bapak Jokowi angka kematian 4 sampai 6 persen untuk Indonesia. Sedangkan yang masih baik – baik ada sekitar 94 sampai 96 persen. Jadi, boleh waspada tapi jangan sampai meninggal karena ketakutan; itu yang penting. Silakan kerja saja.”
Dia mengingatkan agar masyarakat NTT patuh dan taat kepada protokol kesehatan yang disampaikan oleh WHO dan otoritas pemerintah. “Bagaimana kita melindungi diri kita dan orang lain di sekitar kita ? Harus menggunakan masker. Lalu cuci tangan pakai sabun, dan social distancing atau jaga jarak minimal 1 meter; kegiatan sosial dibatasi. Jangan membuat orang lain susah dengan tidak menggunakan masker. Saya yakin kalau semua masyarakat NTT menggunakan masker maka kita dapat menangani pandemik virus corona di NTT,” tegasnya.
(Hiro/Valeri Guru Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT)