Masyarakat NTT Harus Berbangga Atas Terpilihnya Mgr. Paskalis Bruno Syukur sebagai Kardinal Indonesia

oleh -127 Dilihat

Suara-NTT com, Kupang-Uskup Keuskupan Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM terpilih menjadi satu dari 21 kardinal baru yang ditunjuk oleh Paus Fransiskus pada Minggu kemarin (6/10/2024) pukul 12.00 waktu setempat. Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema menyambut dengan sangat baik terpilihnya uskup berdarah Manggarai ini.

“Saya sangat menyambut baik dan mengucapkan selamat kepada Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM. Ini merupakan keputusan Paus Fransiskus yang patut kita syukuri,” ujar Ansy Lema pada Selasa (8/10/2024).

Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut satu tersebut mengatakan Mgr Paskalis Bruno Syukur berasal dari Ordo Fratrum Minorum (OFM). Ordo keagamaan Katolik yang didirikan pada tahun 1.209 oleh Santo Fransiskus dari Assisi ini memiliki spirit yang mendalam mengenai alam dan lingkungan hidup.

Kecintaannya pada alam terbukti dengan dikukuhkannya Santo Fransiskus Assisi sebagai Pelindung Pemeliharaan Kelestarian Lingkungan Hidup pada tanggal 29 November 1979 oleh Paus Yohanes Paulus II. Fransiskus memadukan kehidupan kasih terhadap Allah, sesama, dan alam dalam keselarasan.

“Nilai-nilai dari Santo Fransiskus inilah yang kemudian diambil oleh Paus Fransiskus dan membuat dirinya mengganti nama aslinya Jose Mario Bergoglio menjadi Paus Fransiskus,” terang pria kelahiran Kota Kupang ini.

Selain memiliki kecintaan akan alam, Fransiskus dari Assisi sendiri dikenal sebagai manusia kemiskinan dan cinta damai. Oleh sebab itu, Paus Fransiskus adalah tokoh pemimpin agama yang terkenal dengan kesederhanaan dan terbuka terhadap beragam kalangan, serta dialog antar agama. Teladan ini tercermin dari kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia beberapa waktu lalu.

Dalam ensikliknya Laudato Si, Paus Fransiskus membicarakan tentang ibu bumi sebagai rumah bersama. Bagaimana rumah diibaratkan sebagai Ibu Pertiwi yang menyuap dan mengasuh, serta menumbuhkan aneka ragam buah-buahan, beserta bunga warna-warni, dan rerumputan.

Pemikiran ini, bagi Mantan Alumni Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) ini, merupakan seruan yang mendalam dan sangat kontekstual dengan NTT. Para petani, peternak, dan nelayan yang merupakan masyarakat dengan tingkat kemiskinan ekstrim adalah kaum papa yang perlu diperhatikan. Di sisi lain, lingkungan NTT yang begitu kaya dengan keindahan dan potensi alam harus dilestarikan.

“Saya merasa bahwa terpilihnya Mgr Paskalis Bruno Syukur dari OFM ini merupakan bentuk kepedulian nyata dari Paus Fransiskus terhadap alam dan lingkungan di Indonesia. Ditambah, Mgr Paskalis adalah orang dari Manggarai NTT. Masyarakat NTT tentu harus berbangga dan bisa melihat ini sebagai bentuk perhatian Paus Fransiskus terhadap tanah flobamora,” papar Ansy.

Mantan Juru Bicara Ahok ini menambahkan, ajakan Paus Fransiskus untuk melindungi rumah kita bersama harus bisa diupayakan dalam bentuk pembangunan yang berkelanjutan dan integral di NTT. Tidak boleh merusak alam dengan melakukan komersialisasi atau eksploitasi yang berlebihan.

Baginya, investasi yang dibangun di NTT tidak boleh menyingkirkan semangat konservasi dan pelestarian alam yang berkelanjutan. Karena itu, ketika duduk sebagai perwakilan rakyat NTT di Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Ansy menjelaskan dirinya secara tegas menunjukkan keberpihakannya terhadap isu-isu lingkungan dan konservasi, seperti penolakan komersialisasi Taman Nasional Komodo (TNK) dan penolakan penurunan status Cagar Alam Mutis.

“Kita orang NTT harus bersama-sama melestarikan tanah tempat kita hidup. Kita tidak boleh merusak dan mengeksploitasi alam. Termasuk, kita harus berpihak pada kaum miskin, para petani, peternak, dan nelayan. Saya rasa ini adalah pesan yang
ingin Paus Fransiskus sampaikan kepada kita masyarakat NTT,” pungkas Mantan Aktivis 98 tesebut.***