Site icon Suara NTT

Menko PMK Tinjau Bangunan Perumahan Korban Badai Seroja di Kota Kupang

Suara-ntt.com, Kupang-Menteri Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Muhadjir Effendy melakukan peninjauan kawasan pemukiman baru yang diperuntuhkan bagi para korban Badai Siklon Tropis Seroja di Kelurahan Manulai II Kecamatan Alak, Kota Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu, 23 Maret 2022.

Menko Effendy memastikan bahwa hunian tetap di daerah itu akan diserahkan kepada Pemerintah Kota Kupang untuk tindaklanjuti.

Dalam kesempatan itu dia melihat secara langsung bangunan rumah Tipe 36 yang dilengkapi penataan air bersih dan akses jalan rabat. Menko PMK ini didampingi langsung Kepala Balai BPPW NTT, Normansjah Wartabone, Wali Kota Kupang, Jefry Riwu Kore dan Staf PT. Brantas Abipraya.

Ia menyampaikan bahwa saat ini sudah ada 173 rumah yang dibangun khusus untuk para korban bencana badai seroja yang harus direlokasi.

“Dan ini sudah bagus sekali ini, sudah ada laporan juga dari BPBD dan Pak Wali,” katanya.

Dikatakan, hingga saat ini bantuan bagi warga terdampak bencana sedang berproses, bantuan lainnya juga seperti dana stimulan untuk pembangunan kembali pun sedang berlangsung. Dan 173 rumah yang dibangun ini adalah awal dari 453 rumah yang akan rampungkan sesegeranya.

Sementara ini juga, dirinya akan membangun koordinasi dengan kementrian terkait agar dana tunggu hunian bagi warga yang direlokasi dapat dibagikan.

Terkait dengan 173 rumah yang dibangun, Muhadjir menambahkan akan diserahkan kepada Pemerintah Kota Kupang, agar nantinya dapat mengatur warga yang direlokasi untuk menghuni rumah-rumah tersebut. Pasalnya, sering kali ada warga yang masuk menghuni secara sepihak tanpa mengikuti arahan pemerintah, bahkan langsung merubah bentuk rumah.

“Kalau sudah tidak ada masalah, saya minta untuk segera diserahkan kepada Pemkot, untuk bisa diatur,” ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota Kupang Jefry Riwu Kore menyampaikan, saat ini Pemkot sedang memproseskan sejumlah kebutuhan guna memuluskan pembangunan bagi 453 rumah. Salah satunya adalah pembuatan sertifikat tanah milik Pemkot dilokasi lainnya yang masih berada di Manulai II.

Sedangkan, terkhusus 173 KK yang akan menempati rumah tersebut pun, Pemkot telah menyiapkan pengelolaannya.

“Kalau diserahkan kita akan proses langsung, karena saat ini juga kita sedang proses untuk mengatur,” ungkapnya.

Wali Kota Jefry juga menyampaikan, semua permintaan warga yang akan direlokasi ke tempat tersebut telah diakomodir, seperti keinginan agar memiliki sekolah bagi anak-anak bakal disediakan Pemkot.

Untuk diketahui, hunian tetap ini dibangun dengan menggunakan dana APBN senilai Rp 32.534.253.000. Tak hanya rumah, sejumlah fasilitas seperti Infrastruktur Jalan, Penerangan Jalan Umum, SPAM dan SPAL juga disediakan. (Hiro Tuames).

Exit mobile version