Site icon Suara NTT

Menteri LHK Akui Sampah sudah Jadi Masalah Global

Suara-ntt.com, Labuan Bajo-Setelah sukses menyelenggarakan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Sumatera Utara tepatnya di Danau Toba, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI melaksanakan kegiatan yang sama di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Puncak HPSN 2020 yang dilaksanakan pagi ini merupakan HPSN kedua setelah dilaksanakan di Danau Toba pada pekan yang lalu,” ucap Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya Bakkar dalam laporannya di Labuan Bajo, Jumat (06/03/2020).

Dia mengaku, masih harus melaksankan di tiga destinasi super premium lainnya agar seluruh destinasi super premium di Indonesia dapat maju dan memberi efek positif bagi perilaku masyarakatnya sesuai dengan tema HPSN 2020 Indonesia Bersih, Indonesia Maju, Indonesia Sejahtera.

“Labuan Bajo akan menjadi tuan rumah KTT G-20 dan Asean Summit. Karena itu, kota ini harus terus mengalami kemajuan berarti termasuk dampak yang dirasakan dari HPSN 2020 di tempat ini,” tandas mantan Sekjend Kemendagri RI.

Dia menambahkan, isu sampah sudah menjadi permasalahan Indonesia bahkan global. Diperlukan sinergi dan kolaborasi semua pihak, pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, komunitas lingkungan, dalam pengelolaan sampah mulai dari hulu hingga hilir.

Politisi Partai Nasdem ini menyampaikan sekilas balik HPSN yang diperingati setiap tanggal 21 Februari sejak tahun 2006 silam. Didasarkan pada peristiwa 12 tahun lalu telah terjadi tragedi longsornya timbunan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Leuwi Gajah Cimahi Bandung, Jawa Barat yang diduga karena curah hujan yang sangat tinggi, serta ledakan gas metana yg terperangkap dalam timbunan sampah.
Longsornya 2,7 juta meter kubik sampah ini, kemudian menimpa permukiman yang berada di bawah TPA tersebut. Dari kejadian itu, tercatat lebih dari 157 jiwa terkubur hidup-hidup. Bahkan dua kampung adat hilang karena tertimbun sampah. Peristiwa ini bukan bencana biasa tetapi ini sebuah tragedi kemanusiaan yang sangat memilukan hati.

Pada puncak peringatan HPSN 2020 ini dilaksankan berbagai kegiatan dan kunjungan yang bernilai positif dalam upaya memerangi sampah.

“Kita juga punya kiat untuk mengolah sampah sehingga bernilai ekonomis untuk kesejahteraan masyarakat. Di danau Toba, sudah diresmikan pusat daur ulang sampah. Sedangkan di Labuan Bajo kita akan serahkan berbagai fasilitas pengelolaan sampah dari Kementerian LHK dan Kementerian PUPR berupa 1 unit kunci bangunan pusat daur ulang, 8 motor sampah, satu unit kunci tempat pemrosesan akhir sampah, satu unit eksavator, 2 arm roll, 60 tempat sampah terpilah dan 40.000 anakan mangga, yang semuanya, akan kami serahkan kepada Bupati Mabar dan akan ditindaklanjuti penggunaannya oleh masyarakat Mabar agar lingkungannya tetap bersih,” kata Menteri LHK Siti Nurbaya.

Menurut dia, dengan dilaksanakannya HPSN 2020 semakin menguatkan komitmen semua stake holders untuk memerangi sampah.

“Kegiatan ini semakin menguatkan komitmen kita semua untuk memerangi sampah,” kata Menteri Nurbaya.

Puncak peringatan HPSN 2020 ditandai dengan penekanan tombol sirene oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, didampingi Menteri LHK, Wagub Nae Soi, Bupati Dulla dan Wabup Maria Geong.

Usai tekan tombol sirene, Menko Luhut, Menteri LHK beserta rombongan dan seluruh undangan berbaur dengan 10.000 orang melakukan aksi bersih di sepanjang TPI Labuan Bajo dan lima zona hingga Inaya Bay yaitu : kampung ujung, kawasan marina, pelabuhan peti kemas dan dermaga penumpang, kampung air dan bukit Pramuka.
Setelah aksi bersih seluruh undangan meninjau pameran pengelolaan dan daur ulang sampah yang dilaksankan Kementerian LHK, Kementerian PUPR, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kelautan dan Perikanan dan kementerian terkait lainnya. (HT/Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT)

Exit mobile version