Suara-ntt.com, So’e-Miris sekali nasib yang dialami seorang bocah berusia 2 tahun di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Pasalnya bocah itu disiksa mama angkatnya dengan mengikat kedua tangan dan kakinya lalu ditinggal pergi sendirian didalam rumah dalam posisi terkunci.
Dalam sebuah video amatir yang diunggah dan sudah beredar luas dimedia sosial (Medsos). Bocah itu diletakan sendirian dalam sebuah kamar dengan posisi kaki dan tangan terikat serta dibagian kepalanya mengalami memar.
Awalnya netizen menduga kalau bocah tersebut diculik oleh oknum tertentu karena saat ini hempar penculikan anak-anak untuk diambil organ tubuh dan dijual.
Namun, beberapa saat setelah video tersebut beredar, muncul klarifikasi bahwa bocah malang tersebut bukan diculik melainkan diikat oleh mama angkatnya sendiri sebelum berangkat ke kebun.
Dalam klarifikasi tersebut juga disebutkan bahwa yang bersangkutan diikat karena sering buang air dan bermain kotorannya sendiri.
Keterangan klarifikasi tersebut juga menyebutkan, anak itu bernama Yongki Napa yang tinggal dengan mama besarnya bernama Ori Tusi.
“Ijin kejadian di Desa Tunua…
Anaknya a.n Yongki Napa,,
Mama besarnya a.n Ori Tusi..
“Ini kejadian bukan kasus penculikan. Ini kasus di Tunua depan pos satu depan rumahnya bapak Sekda. Ini mama angkatnya pas pi kebun dia ikat memang ini anak kunci pintu baru jalan kstinggal. Karena tidak ada yg jaga, karena anak ini masi kecil umur 2 tahun kalau buang air sering bermain kotorannya sendiri makanya mamanya ikat..jd tetangga dong yg liat jd pi lapor apart desa dong utk pi bongkar ko selmtkan ini anak. Dan Kejadiannya hari Jumat tanggal 20 Januari 2023 pukul 13:14 WITA,”demikian bunyi klarifikasi itu.
“Untuk sementara anak ini ada di rumah pak Sekda Kabupaten TTS trima kasih,” demikian klarifikasi soal kejadian yang menimpa bocah malang berusia 2 tahun tersebut,”tambahnya. (HT)