Suara-ntt.com, Kupang-Berdasarkan prediksi BMKG, musim kemarau di NTT tahun 2023 lebih awal ketimbang dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Musim kemarau diprediksi mulai awal April 2023, sedangkan biasanya puncak kemarau di NTT diperkirakan terjadi pada Agustus 2023,”kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Kelas II NTT, Rahmatullah Adji kepada wartawan di Lantai I Kantor Gubernur NTT belum lama ini.
Adji mengatakan, musim kemarau ditandai dengan pengalihan angin Baratan menjadi angin Timuran. Saat ini, dari 28 Zona MusIm (ZOM) di NTT, sebanyak 27 ZOM atau 96,43 persen memasuki musim kemarau pada April, sedangkan 1 ZOM atau 3,57 persen masuk musim kemarau pada Mei 2023.
Dia meminta pemerintah daerah mulai mengantisipasi dampak kemarau yang biasanya berdampak terhadap ketersediaan air bagi tanaman pertanian.
Dikatakan, awal musim kemarau tahun ini diperkirakan maju sebanyak 13 ZOM, sama dengan normalnya ada delapan ZOM, dan mundur sebanyak tujuh zom.
“BMKG mengimbau pemerintah daerah dan instansi terkait dan seluruh masyarakat untuk siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau terutama wilayah yang mengalami sifat musim kemarau bawah normal (lebih kering dari biasanya),”ujarnya
Menurutnya, wilayah tersebut diprediksi mengalami peningatan risiko bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan dan kekerungan air bersih.
Karena itu, ia menyarankan pemerintah daerah lebih optimal melakukan penyimpanan air pada akhir musim hujan ini, yakni di waduk, danau, embung, kolam retensi dan penyimpanan air buatan di masyarakat melalui gerakan memanen air. (Hiro Tuames)